PSBB Sumbar

Masa PSBB di 18 Daerah Sumbar Diperpanjang, Gubernur Irwan Prayitno: Sumbar Menuju

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) secara resmi memperpanjang penerapan pembatasan sosial bersekala besa

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Humas Pemprov Sumbar
Ilustrasi PSBB Sumbar 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat  (Sumbar) secara resmi memperpanjang penerapan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) pada 18 kabupaten dan kota se-Sumbar.

Hal ini karena Sumbar masih memiliki nilai effective reproduction number (angka reproduksi efektif) kasus covid-19 di angka 1.06 per hari ini, Kamis (28/5/2020).

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, dalam masa PSBB tahap ketiga, Sumbar akan melakukan persiapan dan pelaksanaan tahap-tahap menuju new normal.

Hal ini dengan melakukan pengurangan pembatasan-pembatasan di PSBB.

"Kami sudah bicara dengan pusat, kalau seandainya besok lusa dan seterusnya, maka poin 1 (menuju new normal) siap dilaksanakan," tegas Irwan Prayitno.

Masa PSBB di 18 Daerah Se-Sumbar Diperpanjang Hingga 7 Juni 2020, Kecuali Kota Bukittinggi

120 Positif Covid-19 dari Klaster Pasar Raya Padang, Kadis Perdagangan: Bukan Hanya Pedagang

Irwan Prayitno mengatakan, kehendak pusat untuk Sumbar segera new normal bisa tanggal 1 Juni, 2 Juni, maka kesepakatan poin 1 sudah bisa mengikuti.

Menurut dia hal itu tidak menjadi masalah, karena tanggal 7 Juni maksimal penerapan PSBB, tetapi poin 1 sudah melakukan persiapan dan pelaksanaan tahap-tahap (menuju new normal).

"Jadi sudah langsung. Kalau kota dan kabupaten diharapkan tanggal 1 new normal, siap semua tanggal 1," terang Irwan Prayitno. 

Empat Penekanan

Sebelumnya, Pemprov Sumbar kembali memperpanjang masa PSBB hingga 7 Juni 2020 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat konferensi pers di depan para wartawan, Kamis (28/5/2020) di Padang, Provinsi Sumbar.

"PSBB Sumatera Barat diperpanjang hingga 7 Juni, kecuali Bukittinggi. Ada 18 kabupaten dan kota yang meneruskan PSBB," ungkap Irwan Prayitno.

Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, Bukittinggi langsung memasuki kegiatan yang disebut dengan tatanan baru produktif atau aman Covid-19 dan bisa disebut "New Normal".

120 Positif Covid-19 dari Klaster Pasar Raya Padang, Kadis Perdagangan: Bukan Hanya Pedagang

Sebanyak 13 Staf Dinas Perdagangan Kota Padang Positif Covid-19, Tertular dari Klaster Pasar Raya

Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan ada empat penekanan dalam masa PSBB tahap ketiga.

Pertama, melakukan persiapan dan pelaksanaan tahap-tahap menuju new normal dengan melakukan pengurangan pembatasan-pembatasan di PSBB.

Kedua, mendisiplinkan masyarakat untuk ikut protokol Covid-19 sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo kepada Kapolri, Panglima TNI, dan diteruskan kepada Kapolda dan Danrem.

Ketiga, melakukan kesiapan maksimal untuk sistem kesehatan, rumah sakit, laboratorium, dengan melakukan tindakan testing maksimal, tracing, dan isolasi serta perawatan.

"Kita harus mengendalikan penyebaran covid-19 dengan semaksimal mungkin," kata Irwan Prayitno.

Keempat, Provinsi Sumbar mendukung kota dan kabupaten yang akan melaksanakan secara cepat kegiatan 'new normal' dengan mengikuti aturan dari Kemenkes RI. 

UPDATE Corona di Padang Per 28 Mei 2020 Total 361 Positif, Bertambah 4 dari Klaster Pasar Raya

Tidak Perlu Panik, Virus Corona Memang Bermutasi, Simak Penjelasannya

120 Orang Positif Klaster Pasar Raya Padang 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andree Harmadi Algamar mengatakan 120 orang dinyatakan positif Covid-19 penyebaran klaster Pasar Raya Padang.

Dengan rincian dirawat 47 orang, karantina 25 orang, isolasi mandiri 17 orang, sembuh 27 orang dan meninggal dunia 4 orang.

"Kasus positif klaster Pasar Raya sampai sekarang sudah mencapai 120 orang," kata Andree H Algamar, Kamis (28/5/2020).

Ia menjelaskan, penyebaran klaster Pasar Raya Padang bukan hanya pedagang, namun ada juga tracing keluarga pedagang yang positif.

Selanjutnya, ada petugas, pengawas Pasar Raya serta pembeli yang berbelanja ke Pasar Raya Padang.

Menurutnya, peningkatan positif Covid-19 di Klaster Pasar Raya Padang menyusul pelaksanaan swab tenggorokan secara massal di depan Mall Pelayanan Publik, di Blok III lantai 4 Pasar Raya Padang.

Sebelumnya swab tenggorokan dilakukan di pukesmas dan rumah sakit, kemudian di pindahkan ke Pasar Raya, sehingga klasternya menjadi Pasar Raya Padang.

Selanjutnya, melonjak kasus positif covid-19 klaster Pasar Raya pasca lebaran, dikarenakan hasil swab tenggorokan massal baru keluar setelah lebaran.

"Peningkatakan hasil positif pada Kalster Pasar ini disebabkan sudah keluarnya hasil swab massal, yang awalnya dilakukan di rumah sakit (RS) dan pukesmas, kemudian dipindahkan ke Pasar Raya Padang dan hasilnya keluar setelah lebaran," ujarnya.

Menurutnya, semakin banyak Positif covid-19 yang ditemukan, maka akan mempermudah langkah kedepan, semakin terkontrol penularannya dan memutus mata rantai penyebarannya.

"Dari pada banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak diketahui, namun malah menjadi agen penyebaran virus pada orang lainnya," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved