Mahasiswa Asal SMAN 1 Bukittinggi Berpuasa dan Lebaran di New York, Jalani Masa Pandemi Covid-19
Mahasiswa Asal Bukittinggi Jalani Puasa Ramadan dan Idulfitri di New York City, Tengah Pandemi Covid-19
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
"Saya tidak mempunyai masalah sama sekali menjalankan ibadah puasa dan rekan-rekan disini pun sangat toleran," kata Miftahul Khairi.
Sebaliknya, kata Miftahul sebagian dari mereka justru tertarik guna mengetahui makna dari ibadah puasa hingga dirinya merayakannya sebagaimana juga keluarga di Indonesia.
"Teman-teman saya justru membuatkan makanan untuk saya seperti masakan dari Colombia, Inggris, Argentina dan India, yang memperlihatkan toleransi yang sangat tinggi. Tentunya saya juga mempunyai toleransi yang tinggi atas nilai-nilai, budaya serta praktik agama mereka," ungkap Miftahul Khairi.
Terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri, saya melakukannya secara sendiri di apartemen dikarenakan masih berlakunya kebijakan stay-at-home order di New York.
Situs persatuan mahasiswa Indonesia di AS memberikan panduan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri secara sendiri dengan rujukan kepada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 28 Tahun 2020.
Sehari sebelum Idul Fitri di New York, gubernur negara bagian New York mengumumkan bahwa warga New York diizinkan untuk melaksanakan pertemuan (maksimal 10 orang) untuk tujuan yang diperbolehkan (lawful purposes).
"Saya dan beberapa teman dekat saya yang kebetulan juga berkuliah atau bekerja di kota New York sepakat untuk merayakan hari raya Idul Fitri dengan mengadakan piknik sederhana di Central Park".
"Saya sangat menghargai teman-teman dekat saya ini yang membuatkan makanan Indonesia untuk perayaan Idulfitri meskipun beberapa dari mereka adalah non-muslim. Saya sangat menghargai pengalaman dan kebersamaan saat Idulfitri di New York yang tenang saat pandemi Covid-19" pungkas Miftahul Khairi.
(*/TribunPadang.com/Emil Mahmud)