Corona Sumbar

Pedagang Pasar Raya Barat Padang Tolak Tes Swab di RS, Khawatir Tertular Pasien Positif Covid-19

Kendati Pasar Raya Padang, Porvinsi Sumatera Barat (Sumbar) disemprot disinfektan, namun para pedagang tetap melakukan aktifikatas berdagang

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Para pedagang Pasar Raya Barat Padang pada saat menolak penutupan pasar raya dan meminta disediakan lokasi yang luas untuk tes swab, Senin (11/5/2020). Alasannya, khawatir apabila tes swab di rumah sakit (RS) bakal tertular pasien positif Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kendati Pasar Raya Padang, Porvinsi Sumatera Barat (Sumbar) disemprot disinfektan, namun para pedagang tetap melakukan aktifikatas berdagang mereka, Senin (11/5/2020)

Pada saat yang sama, terlihat Dinas Pemadam Kebakaran melakukan penyemprotan di Pasar Raya Barat Padang, Provinsi Sumbar.

Berselang kemudian, sesaat penyemprotan bermunculan sejumlah pedagang yang menolak untuk menutup lapak dan tokonya, kemudian sempat menolak untuk mengikuti tes swab.

Alasannya, para pedagang meminta agar disediakan lokasi yang luas untuk tes swab, seperti di lapangan yang luas serta punya alasan tertentu lainnya.

Ketua Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL) Pasar Raya Padang, Idman bersama pedagang lainnya mengatakan bahwa pihaknya tegas menolak untuk dites swab tenggorokan.

"Kami tidak setuju atas pemeriksaan pedagang oleh Kadis Perdagangan Kota Padang tanpa musyawarah. Sedangkan pedagang di periksa satu persatu " kata Idman, Senin (11/5/2020).

Rapid Test atau Uji Swab untuk Calon Penumpang Pesawat, KKP Padang: Bisa ke Rumah Sakit/Klinik

Kepala Bappeda Sumbar Hansastri: Rp 600 Miliar Disiapkan dari APBD Sumbar Tangani Covid-19

Idman meminta bukti jika memang benar terdapat sebanyak 51 orang pedagang Pasar Raya Padang positif Covid-19.

"Sedangkan kami sudah selama 1.5 bulan tidak berjualan, mau makan sama apa kami. Kami di sini hanya mencari sesuap nasi," kata Idman.

Idman meminta agar pihak pemerintah dapat mencarikan solusinya agar pedagang bisa tetap berjualan, kemudian membicarakan hal itu secara bersama-sama.

"Kami sudah 1.5 bulan menderita, kami sudah menangis, tidak ada bantuan dari pemerintah. Mau makan apa kami masyarakat kecil ini," ujarnya.

Idman mengatakam kami tidak menerima apa yang dilakukan seperti sekarang, yaitu pasar akan ditutup.

"Jangan buat kami sengsara, kalau begini membuat kami sengsara. Kami tidak boleh jualan dan sekarang diperiksa satu persatu. Kami diminta di rumah, tapi kami tidak ada beras yang akan dimakan," tegasnya.

Sejauh ini lanjut Idman bahwa hal yang diutarakan tersebut merupakan jeritan hati dari sebagian besar masyarakat khususnya pedagang di Pasar Raya Padang.

"Tolonglah kami, jeritan si miskin dan carikan solusinya. Karena sudah ada pedagang kami yang tidak makan. Tolonglah kami," sebut Idman.

Selain itu, Rebi seorang pedagang di Pasar Raya mengatakan dalam satu hari ada Dinas Perdagangan meminta sekitar 200 pedagang toko dan pedagang kaki lima (PKL) agar melakukan tes swab.

Ia mengatakan sebagian pedagang sudah melakukan swab, tapi sebagian lagi tidak mau, karena lokasinya yang sempit.

Tujuh Kelurahan di Kota Padang Kembali Hijau, Total Pasien Sembuh Mencapai 40 Orang

Wali Kota Padang: Silakan Lapor ke RT, Apabila Belum Terdata sebagai Penerima Bansos

"Kami mau disediakan lokasi yang luas seperti lapangan, karena di rumah sakit banyak virus, dan nanti akan berbaur dengan orang sakit," katanya.

Ia mengatakan pedagang jugha takut tertular di sana, dan berharap disediakan lokasi yang luas.

"Namun, kalau disediakan tempat yang luas dan terbuka, kami siap besedia untuk lakukan tes swab," tutup Rebi.

Sebelumnya, pihak pemerintah kota (Pemko) Padag menyerukan agar pedagang utamanya yang berjualan di Pasar Raya Padang menjalani tes swab tenggorokan.

Seruan itu langsung disampaikan oleh Wali Kota Mahyeldi, belum lama ini yang ditindaklanjuti oleh dinas maupun satuan kerja terkait lainnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved