PSBB Sumbar Mulai 22 April
Hadapi PSBB Sumbar Bupati Agam Klaim 70% Rumah Tangga Punya Cadangan Beras & Garam hingga Awal Puasa
Bupati Agam, Indra Catri menyambut baik pemberlakuan PSBB (Pembatasan sosial Berskala Besar) untuk Provinsi
Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, AGAM- Bupati Agam, Sumatera Barat, Indra Catri menyambut baik Pembatasan Sosial Berskala Besa (PSBB) untuk Provinsi Sumatera Barat yang disetujui Kementerian Kesehatan 17 April 2020.
“Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pemerintah Kabupaten Agam menyambut baik penetapan PSBB di Sumatera Barat,” kata Indra Catri melalui rilis yang diterima TribunPadang.com, Sabtu (18/4/2020).
• Soal Bantuan Saat PSBB Sumbar, Gubernur: Ada 3 Pintu untuk Menyalurkan Bantuan Sosial bagi Warga
• Poin Penerapan PSBB Sumbar, Gubernur: Toko Tertentu Masih Boleh Buka hingga Siapkan Batasan Waktu
Bagi Kabupaten Agam, tambah Indra Catri, keputusan PSBB tentunya akan lebih memudahkan pemerintah daerah dan jajaran untuk melakukan pengawasan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
“Bagi kami akan lebih mudah dan cepat untuk mengawasi dengan ketat agar tidak ada lagi para pendatang yang mengantarkan virus Covid-19 ke Agam dan tidak ada lagi warga Agam yang menjemput Covid-19 keluar daerah,” katanya.
Pemerintah daerah bisa fokus mendeteksi sekaligus mengendalikan agar transmisi lokal tidak lagi terjadi dan berlanjut di Agam.
“Untuk itu gerakan menghadang Corona berbasis nagari dan kaum akan lebih disempurnakan dan diperkuat. Bila selama ini kita lebih banyak mengimbau dan bahkan mungkin membujuk masyarakat untuk melaksanakan social dan physical distancing ke depan tentunya bisa lebih ketat dan tegas,” ujar Indra Catri.
• Berlaku Mulai 22 April, Ini Aktivitas yang Dibatasi Saat PSBB di Sumatera Barat
Menurut dia, sesuai dengan ketentuan dalam masa penerapan PSBB bisa dilakukan tindakan-tindakan yang lebih konkret.
“Contohnya, bila ditemui sekelompok orang mengadakan perkumpulan dan keramaian di tempat yang tidak direkomendasikan selanjutnya dapat dilakukan peringatan, penindakan, dan bahkan pembubaran. Bagi yang masih “mada” atau “ngeyel” bisa diproses lebih lanjut,” sebutnya.
Indra Catri mengimbau masyarakat agar mematuhi seluruh aturan social dan physical distancing serta protokol kesehatan yang berlaku pada masa PSBB demi kebaikan dan keselamatan bersama.
“Perlu lebih ditekankan bahwa tanpa disiplin yang tinggi dari semua pihak ketetapan PSBB tidak akan memberikan hasil maksimal seperti yang diharapkan,” ungkapnya.
• PSBB Disetujui Menkes, Gubernur Sumbar Sebut Sosialisasi Harus Gencar, Kalau Tidak Percuma
Selain itu, dalam rangka melindungi kehidupan masyarakat yang terpapar Covid-19, ketetapan PSBB rasanya di Agam tidak diperlukan lagi upaya yang ekstra keras.
“Karena strategi yang sudah dilaksanakan sebulan terakhir rasanya bisa menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terutama beras dan garam,” kata dia.
Dalam konteks melindungi petani, pedagang, dan UMKM, pemerintah Kabupaten Agam akan terus memperbanyak membeli produk pertanian dan UMKM demi menjaga kelangsungan usaha dan produksi mereka.
“Tindakan ini sekaligus dimaksudkan menggenapi berbagai upaya yang telah dilakukan sebulan terakhir ini, seperti membeli beras dan sayur dari petani untuk kemudian didistribusikan kembali kepada kelompok masyarakat yang berhak mendapatkannya. Produk-pruduk UMKM akan terus diupayakan membeli sekaligus membantu memasarkannya,” kata Catri.
Indra Catri mengatakan, paling tidak sampai awal Ramadhan tahun 1441 ini sekitar 70 % dari keseluruhan rumah tangga di Kabupaten Agam sudah memiliki cadangan beras dan garam di rumahnya masing-masing.