Corona Sumbar
Kota Padang dan Bukittinggi Akan Diusulkan untuk PSBB, Ini Reaksi Bupati Agam Indra Catri
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) akan mengusulkan dua kota di Provinsi Sumbar untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) akan mengusulkan dua kota di Provinsi Sumbar untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Adapun kedua kota dimaksud, masing-masing Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
Hal ini mendapat respon positif dari Bupati Agam Indra Catri menjawab TribunPadang.com dalam jumpa pers online bersama IJTI Sumbar, Senin (13/4/2020).
"Nah, kalau dua (kota) itu menetapkan pembatasan sosial berskala besar, sudah aman Agam."
"Jadi nanti tidak ada lagi orang ke Agam. Kami Agam tinggal mengajak masyarakat, jangan keluar rumah menjemput corona," ungkap Indra Catri.
Indra Catri mengungkapkan, saat ini yang dikhawatirkan pihaknya ialah adanya pergerakan orang masuk ke Kabupaten Agam dari Padang, Bukittinggi dan luar daerah lainnya atau sebaliknya.
"Dua saja risikonya. Pergerakan eksternal sangat mengancam. Pergerakan internal juga sangat mengancam," tutur Indra Catri.
• Status Darurat hingga 29 Mei, Peniadaan Kegiatan Siswa di Sekolah Diperpanjang
• 1 Siswa Polisi Terkonfirmasi Covid-19, Kabid Humas: Kondisinya Sehat Tanpa Gejala
"Kami gamang kalau ada pergerakan dari Padang ke Agam, atau sebaliknya," sambungnya.
Jika dua kota besar itu melaksanakan PSBB, Bupati Agam Indra Catri mengatakan, secara tidak langsung akan membantu daerahnya dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
Hingga saat ini, jelas Indra Catri, tercatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Agam sebanyak 4 orang, dari sebelumnya 8 orang.
Sementara, ODP tinggal 249 orang, dulu sempat mencapai 623 orang.
Rinciannya, sudah selesai dipantau itu 374 orang.
"Sementara orang yang berstatus notifikasi hampir 9 ribu orang. Kita sangat ketat. Selesai isolasi 5 ribu orang, sedangkan yang diisolasi tinggal 3.808 orang," jelas Indra Catri. (*)