BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - RSUP M Djamil Buka Hotline Donasi| Universitas Andalas Perpanjang Kuliah Online
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang Stok alat pelindung diri (APD) ba
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di kanal Sumatera Barat portal TribunPadang.com tentang Stok alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di RSUP M Djamil Padang makin menipis.
Selengkapnya simak rangkuman beritanya.
1. RSUP M Djamil Padang Buka Hotline Donasi, Butuh APD dan Masker untuk Tenaga Medis
Stok alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di RSUP M Djamil Padang makin menipis.
"APD itu sangat sulit, bukan masih kurang tetapi sangat kurang sekali. Butuh banyak lagi, kalau memang dua bulan hingga tiga bulan lagi belum reda," kata Direktur Umum SDM dan Pendidikan RSUP M Djamil Padang, Dovy Djanas.

Dovy Djanas mengatakan, sehari saja petugas medis yang menangani pasien corona butuh 100 APD.
"Sekarang hanya tinggal untuk 10 hari ke depan," ungkap Dovy Djanas.
Dia mengatakan pihaknya sudah berkirim surat ke BNPB dan Kemenkes.
• Wagub Sumatera Barat Nasrul Abit Prediksi Puncak Corona Terjadi di Akhir Mei 2020
• Begini Cara Cepat Aktifkan Fitur Dark Mode di Instagram, Facebook, WhatsApp Bisa Hemat Daya
Kendalanya sekarang memang dimana-mana APD ini sulit ditemukan.
"Makanya kita teriak-teriak terus ini untuk melindungi petugas," sambung Dovy Djanas.
Kini, pihaknya membuka hotline donasi bagi warga yang mau mendonasikan APD untuk tenaga medis.
Donasi yang dibutuhkan antara lain APD, hazmat suit, masker N95, masker bedah, hand sanitizer, kacamata google, helm pelindung wajah, sarung tangan panjang, handuk ukuran besar, sabun mandi cair (antiseptik), shampoo, vitamin dan suplemen.
"Kita lebih mau menerima dalam bentuk barang saja. Yang paling dibutuhkan itu APD dan masker," harap Dovy Djanas.
Dimana mana, katanya, semua menggaungkan APD menipis.
"Kalau APD gak lengkap bagaimana melayani pasien, gak boleh mengorbankan diri kalau APD gak lengkap," tambahnya.
Bantuan dapat diantar langsung ke bagian umum RSUP M Djamil Padang lantai 4 gedung Administrasi rawat jalan pada jam kerja hingga pukul 16.00 WIB.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. Tambah 2 Rumah Sakit Khusus Layani Pasien Covid-19, RSUD Pariaman dan RSUD Rasidin Padang
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menambah dua rumah sakit untuk melayani pasien corona atau Covid-19.
Dua rumah sakit tersebut yakni RSUD Pariaman dan RSUD Rasidin Kota Padang.
"RSUD khusus Covid-19 memang kita siapkan, di Pariaman 117 tempat tidur dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin 120 tempat tidur," jelas Wakil Gubernur Sumbar, Rabu (1/4/2020).
Hal itu karena muncul kekhawatiran di tengah masyarakat yang merasa takut dan was-was dirawat bersama dengan pasien covid-19.

• Pasien Positif Covid-19 di Sumatera Barat Bertambah Jadi 14 Orang dan Ada 3276 ODP
• UPDATE Corona di Kota Padang 3 April 2020, 8 Positif, 15 PDP, 82 ODP dan 3074 PPT
"Untuk sementara dua rumah sakit itu memang penanganan covid-19, nanti akan ada masyarakat yang merasa takut dan was-was, jadi khusus aja," terang Nasrul Abit.
Nasrul Abit meminta masyarakat yang berdekatan dengan rumah sakit tersebut tidak usah takut.
Karena orang yang dirawat di RS covid bisa positif, dan bisa juga negatif.
"Kalau positif, maka akan dirawat dan tidak akan menularkan ke luar. Itu di dalam semua dan ditangani tim medis," sambung orang nomor dua di Sumbar ini.
Setalah ditunjuk sebagai rumah sakit khusus covid-19, dua rumah sakit tersebut tidak lagi menangani dan merawat pasien biasa lainnya.
Seperti di RSUD Pariaman pasien sudah mulai dipindah, sekarang tidak lagi merawat pasien dari poliklinik.
"Memang betul kalau sudah menjadi RS covid tidak lagi memeriksa pasien baru. Pasien yang lama bisa dipindah."
"Kalau pasien BPJS cari rumah sakit terdekat yang ada BPJS dan bagi yang membayar sendiri cari RS swasta terdekat dimana bisa langsung mendapat pelayanan cepat," saran Nasrul Abit.
Nasrul Abit menilai, pelayanan di setiap rumah sakit sama tidak akan ada perubahan.
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Universitas Andalas Perpanjang Kuliah Online Hingga Akhir Semester Genap Tahun 2019/2020
Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri memperpanjang kuliah online atau daring hingga akhir semester genap tahun akademik 2019/2020.
"Perpanjangan perkuliahan melalui online ini dilakukan untuk melindungi seluruh civitas akademika, termasuk masyarakat sekitar kampus Universitas Andalas dari penyebaran covid-19 yang semakin meluas," kata Prof Yuliandri, melalui keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).

• Laboratorium FK Unand Mulai Kehabisan Reagen, Sudah Periksa 280 Sampel Covid-19
• Pasien Positif Covid-19 di Kota Padang Bertambah 2 Orang, Jadi Ada 8 Kasus Positif
Pelaksanaan praktikum dan skill lab ditunda dan dalam hal tidak dapat ditunda, maka pelaksanaannya diganti dengan bentuk lain kecuali dalam bentuk tatap muka.
Pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil penelitian dan ujian akhir (skripsi/tesis/disertasi) dilaksanakan secara daring.
"Pendaftaran dan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan secara daring namun pelaksanaanya akan ditentukan kemudian," tambahnya.
Kegiatan pendidikan praktik profesi kesehatan tetap dijalankan dalam rangka keikutsertaan Universitas Andalas dalam membantu pemerintah untuk mengurangi penyebaran dan menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta pasien positif Covid 19 dengan memperhatikan aspek keselamatan dosen dan mahasiswa.
"Pendaftaran wisuda tetap dilaksanakan melalui daring, namun prosesi penyelenggaraan wisuda ditunda hingga batas waktu yang belum dapat ditentukan," tambahnya.