Corona Sumbar
Pemprov Sumbar Siapkan Rp 145 M untuk Bantu Warga Miskin Terdampak Corona, Termasuk Tukang Ojek
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan anggaran mencapai Rp145 miliar untuk jaring pengaman sosial.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan anggaran mencapai Rp145 miliar untuk jaring pengaman sosial.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, untuk pengamanan jaringan sosial diperuntukkan bagi pekerja harian warga kurang mampu dan kebutuhan ke depan bagi warga Sumbar.
"Kita sudah siapkan anggaran untuk jejaring sosial, lebih kurang Rp145 miliar, tapi dalam bentuk bahan makanan, akan diperbantukan kepada warga yang terdampak," jelas Nasrul Abit saat konferensi pers yang difasilitasi IJTI Sumbar, Kamis (2/4/2020) sore.
• IRT di Padang Positif Corona Meski Tak dari Daerah Terjangkit, Diduga Tertular saat Acara Keluarga
Nasrul Abit menjelaskan, warga yang terdampak itu ada sekitar 359.910 jiwa.
Angka tersebut 15 persen dari angka kemiskinan Sumbar.
"Bantuan ini tidak dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk beras, makanan, telur, mi instan, sarden, lebih kurang Rp145 miliar kita siapkan," terang Nasrul Abit.
Dia menjelaskan, kriteria penerima ialah orang terdampak corona.
• BREAKING NEWS: Tambah Satu, Pasien Positif Corona di Sumbar Jadi 13 Orang
Orang terdampak itu jumlahnya sedang dihitung oleh Dinas Sosial setempat.
Ia mencontohkan, tukang ojek selama ini tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Karena mewabahnya corona, sekarang tukang ojek tersebut terdampak miskin.
"Seperti itulah yang akan diberikan bantuan. Siapa orangnya sedang ditentukan oleh kabupaten dan kota," ungkap Nasrul Abit.
• Bertambah 4 Pasien Positif Corona di Riau, Satu di Antaranya Punya Riwayat dari Sumbar
Nasrul Abit meminta, bagi kabupaten kota yang datanya sudah selesai, silakan dibagikan bantuan tersebut.
"Sesuai hasil kesepakatan bahwa mereka akan diberi beras sebanyak 9 kg per orang. Satu bulan ini akan kita laksanakan."
"Jika seandainya ada rumusan terbaru, akan kita lakukan rapat kembali," kata Nasrul Abit.