BERITA POPULER PADANG
POPULER PADANG - Ada Hotel Nunggak Pajak Bertahun-tahun| Puskesmas Andalas Bagikan Jamu Gratis
Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Kelapa Badan Pendapatan Daerah Kota Padang,
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hingga 24 jam terakhir, pemberitaan populer di Kanal Padang portal TribunPadang.com, tentang Kelapa Badan Pendapatan Daerah Kota Padang, Al Amin mengatakan, ada hotel yang menunggak pajak bertahun-tahun.
Simak rangkuman beritanya.
1. Ada Hotel Nunggak Pajak Bertahun-tahun di Padang, Angkanya Mencapai Miliran Rupiah
Kelapa Badan Pendapatan Daerah Kota Padang, Al Amin mengatakan, ada hotel yang menunggak pajak bertahun-tahun.
"Untuk angkanya mencapai miliaran rupiah," kata Al Amin, Rabu (11/3/2020).
• Skuat Real Madrid Harus Dikarantina 15 Hari Gara-gara Virus Corona, Laga Hari Ini Batal
• Semen Padang FC Lakukan Launching Tim Tanpa Pemain Lengkap di Hotel Ibis Padang
Al Amin mengatakan, Bapenda Padang melakukan tindakan secara persuasif untuk mengetuk dari hati mereka untuk membayar.
"Barapa angka pastinya nanti. Kita Bapenda akan terus kejar agar bayar pajak," ungkapnya.
Menurutnya, Bapenda dalam menagih pajak, terkadang dianggap sebagai pengemis.
"Kami menekankan pada penagih pajak, bahwa kerja Bapenda mulia, kalau tidak ada Bapenda tidak jalan pembangun Kota Padang," ungkapnya.
Menurutnya, sampai batas waktu yang ditentukan, jika objek pajak tidak membayar tunggakan pajak akan disegel.
"Kami dengan jajaran Bapenda sepakat, jika tidak dibayar juga akan disegel."
"Nanti kita segel dengan tempelkan di depan hotel itu, 'hotel ini belum membayar pajak'," ujarnya.
Ditanya kapan akan disegel, pihaknya belum menentukan waktu.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2. VIDEO - Puskesmas Andalas Kota Padang Bagikan Jamu Gratis Setiap Senin dan Rabu
Puskesmas Andalas mengadakan kegiatan yang disebut dengan Menjamu Sahabat (mengolah jamu sehari sebagai obat) yakni pemberian jamu secara gratis.
Kepala Tata Usaha (TU) Puskesmas Andalas, Mardia Nelisma mengemukakan pemberian jamu secara gratis dilaksanakan setiap Senin sama Rabu.,yang telah dimulai semenjak awal Maret 2020 baru-baru ini.
"Kegiatan ini kami laksanakan secara gratis untuk pasien kita," kata Kepala TU Puskesmas Andalas, Mardia Nelisna, Kamis (12/3/2020).
Dikatakan, idenya itu muncul karena Indonesia kaya akan rempah-rempah, dan jamu adalah minuman menyehatkan.
• VIDEO - Antisipasi Kebocoran Pajak, 135 Hotel dan Restoran di Padang Gunakan Tapping Box
• VIDEO - Puskesmas Andalas Kota Padang Bagikan Jamu Gratis Setiap Senin dan Rabu
"Tercetusnya mulai awal Bulan Maret Tahun 2020, jadi baru-baru ini ya. Ini salah satu bentuk inovasi dari puskesmas Andalas dalam pemanfaatan obat herbal dan herbal," kata Mardia Nelisma.
Mardia Nelisma mengatakan obat dan herbal ini dapat dijadikan sebagai obat dan untuk peningkatan daya tahan tubuh.
"Jamu ini disediakan untuk masyarakat yang datang ke Puskesmas secara gratis dan dilakukan pada hari Senin sama Rabu," ujar Mardia Nelisma.
Dikatakan, sebelum dikasihkan kepada masyarakat, pihaknya melaksanakan minum jamu terhadap semua staff puskesmas.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
3. Virus ASF Merebak, Penjualan Daging Babi di Padang Tak Dilarang, Dinas PKH Sumbar Tetap Awas
Meski Virus Demam Babi Afrika atau yang dikenal dengan Virus ASF merebak, namun penjualan daging babi di Kota Padang tidak dilarang.
Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Sumbar, Zed Abbas mengaku ada jual beli daging babi di Sumbar.

Dia mengatakan, penjual daging babi di Padang biasanya ada di Pasar Tanah Kongsi (Pondok).
Ia mengatakan, penjualan daging babi tidak dilarang di Padang, akan tetapi ada pengendalian dari pihaknya.
"Yang jelas, jual beli daging babi itu ada komunitas di Mentawai. Yang lain khusus, karena ada komunitas-komunitas mereka."
"Di Pondok Padang mungkin juga ada. Tapi semua ada pengendaliannya," jelas Zed Abbas, Kamis (12/3/2020).
Ditambahkannya, ada rumah potong babi di Padang, tapi tidak tersedia tiap hari hanya sesuai kebutuhan saja.
Dikatakannya Zed Abbas, sebenarnya daging babi itu muncul, pihaknya bersama dinas terkait selalu melakukan razia.
Pihaknya mengambil sampel dan selalu melakukan pengujian di tempat-tempat penjualan daging.(*)