Kisah Ujang Ater, Sopir Truk di Padang yang Kini jadi Penanam Bonsai: Melatih Diri untuk Sabar

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ujang Ater, pria berusia 50 tahun asal Padang, Sumatera Barat ini dulunya berkerja sebagai sopir truk.

Di balik kesibukannya mengendarai truk ke Pasaman, Ujang memiliki kecintaan pada tanaman bonsai.

Baginya dengan menanam dan merawat bonsai, melatih dirinya untuk bersabar dan menenangkan diri.

Tapi kini, Ujang tak lagi membawa truk, dan banting setir jadi penanam bonsai. 

• Tips Merawat Tanaman Bonsai Jeruk Kingkit, Harga Jual Bisa Tembus Rp 100 Juta

"Kalau bertanam bonsai itu melatih diri untuk sabar, butuh waktu bukan instan atau dalam waktu cepat."

"Kalau cepat hasilnya tidak bagus. Tapi kalau pelan dan sabar, hasil dahannya akan bagus," ungkapnya, Jumat (7/3/2020) di Padang.

Setiap pulang dari luar kota, Ujang segera melihat bonsai di halaman rumahnya di Koto Panjang, Ikua Koto Padang.

"Rasanya kalau tidak berjumpa bonsai sehari itu akan membuat saya bingung."

"Selalu terpikir, bonsai saya hidup atau mati gak ya. Merawat bonsai itu menenangkan saya," kata Ujang Ater.

• Seniman Bonsai dari Sejumlah Daerah Sumbar dan Pekanbaru Kumpul di Pantai Purus Kota Padang

Ujang menyukai bonsai berawal dari temannya yang mengajak pergi mencari bunga.

"Awalnya ada teman yang ngajak-ngajak cari bunga, dari situ tertarik menanam bonsai, saya belajar dari dia. Pada tahun 2005 saya mulai belajar," ungkapnya.

Dua tahun belajar bonsai, Ujang bisa menjual bonsai seharga Rp 350 ribu, yang awalnya hanya dibeli Rp 100 ribu.

"Awalnya jenis bonsai yang saya punya ada anting puteri, kingkit, tanaman hijau murbei, aso kabing banyak tempat saya," ungkapnya.

Kini Ujang tidak lagi membawa truk ke luar Kota Padang, dirinya bekerja menanam dan merawat bonsai di rumahnya.

• Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Pemko Padang Gelar Pameran Bonsai Pertama di Padang 6-8 Maret 2020