2 WNI Positif Corona
Presiden Jokowi Umumkan 2 WNI Positif Corona, Apa Dampaknya Terhadap Harga Barang?
Presiden Jokowi mengumumkan dua Warga Negara Indonesia atau WNI positif terpapar virus corona. Hal tersebut menurut Kepala BPS Sumbar Pitono berdampa
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Presiden Jokowi mengumumkan dua Warga Negara Indonesia atau WNI positif terpapar virus corona.
Hal tersebut menurut Kepala BPS Sumbar Pitono berdampak terhadap harga barang.
• Dampak Merebaknya Virus Corona, Masker di Kota Padang Langka, Satu Kotak Dijual Rp 200 Ribu
• Menkes Terawan Ungkap Kondisi Pasien yang Positif Terkena Virus Corona dalam Kondisi Sehat
"Dikatakan berdampak iya berdampak, tapi dampaknya seberapa besar kita belum tahu."
"Kita lihat pengaruhnya di bulan depan, yang namanya pengumuman Presiden itu berdampak, baik positif maupun negatif," sambung Pitono, Senin (2/3/2020).
Dia menjelaskan, harga barang naik apabila permintaan banyak sementara barang tidak tersedia.
• BPS sebut Virus Corona Berdampak Terhadap Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia,Termasuk Sumbar
• 6 FAKTA Dua Orang Indonesia Positif Corona, Dikunjungi Warga Jepang hingga Alami Batuk dan Demam
Tetapi kalau barangnya tersedia dan permintaan sedikit, harga juga turun.
"Terkait pidato Presiden Jokowi, saya belum bisa memperkirakan seberapa jauh dampaknya," ujar Pitono.
Hal itu menurutnya, juga dilihat dari jenis barangnya.
Dia mengatakan, apabila barang tersebut berasal atau impor dari China, memang ada pengaruhnya.
• 2 Orang Indonesia yang Positif Corona Tinggal di Depok, Sekarang Dirawat di Rumah Sakit Jakarta
• Sudah di Rumah Sakit, 2 Orang Indonesia yang Positif Corona Sempat Kontak dengan Warga Jepang
Karena sementara ini, barang dari negara tersebut dihentikan untuk mengantisipasi penularan virus corona.
"Tentu yang mengonsumsi barang dari China, otomatis dia akan mendapatkan barang itu dengan harga yang lebih tinggi karena barangnya sedikit."
"Tapi kalau barang nasional, kita produksi sendiri, tidak ada pengaruh," ucap Pitono.
• Jubir Presiden RI Angkat Bicara soal Isu Pemerintah Menutup-nutupi Kasus Corona di Indonesia
• Kasus Corona Nol, Sistem Pendeteksian di Indonesia Sempat Diragukan
Pitono kemudian menjelaskan, untuk mengendalikan inflasi, maka ketersediaan barang harus ada.
Kemudian yang harus diperhatikan soal keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi.
Tidak kalah penting, ungkapnya komunikasi yang efektif antara pedagang dan pemerintah sehingga harga barang tetap terkendali. (*)