Kisah Inspiratif
Kisah Nenek Fatmawati Menyusuri Jalanan Sambil Pikul Karung yang Berisi Barang Bekas
Di bawah pohon rindang dekat lampu merah Sawahan Kota Padang, Fatmawati (54) bersama cucu perempuannya nampak sedang beristirahat.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Dia dirangkul sama Sandiaga untuk berfoto.
"Saya senang ketika itu. Namun tak sempat minta nomor ponselnya," ucap Fatmawati.
Fatmawati mengungkap saat ini banyak orang yang bekerja sebagai pemulung.
Namun hal itu tak menyurutkan langkahnya.
Kata dia, rezeki itu sudah diatur sama yang Mahakuasa.
Dalam sehari, penghasilan Fatmawati tidak menentu. Kadang karung yang ia pikul berisi, kadang kosong.
"Yang penting cukup untuk makan, saya sudah bersyukur. Saya juga mau bilang terima kasih pada orang-orang yang pernah kasih saya uang atau makanan. Alhamdulillah saya masih bisa bertahan," ucap Fatmawati.
Fatmawati pernah dituduh mencuri, padahal dirinya tidak pernah mencuri.
Daripada mencuri, kata dia, lebih baik dirinya kerja memulung.
"Nanti masuk penjara, tinggal anak-anak. Kita diketawain sama orang," kata Fatmawati.
Biasanya Fatmawati berkeliling di sepanjang tepi laut Kota Padang.
Di jalan, katanya sedikit banyak diberi uang untuk belanja oleh dermawan.
Di rumah nganggur, pikiran suntuk, dan perut lapar. Namun ketika berjalan akan lupa rasa lapar itu.
Saat ini, Fatmawati mengaku belum memiliki gerobak atau becak, bila ada akan lebih mudah.
“Dibantu orang beli becak Alhamdulillah, terimakasih. Bisa digunakan anak bungsu daripada dia di rumah," tutur Fatmawati. (*)