Pendidikan
Rumah Yatim Sumbar Sediakan Bimbel Gratis Khusus bagi Kaum Dhuafa di Kota Padang
Rumah Yatim Sumbar membuka sekaligus menyediakan bimbingan belajar atau bimbel gratis bagi Kaum Dhuafa dan anak
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Rumah Yatim Sumbar Sediakan Bimbingan Belajar Gratis Khusus bagi Kaum Dhuafa di Kota Padang
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Rumah Yatim Sumbar membuka sekaligus menyediakan bimbingan belajar atau bimbel gratis bagi Kaum Dhuafa dan anak Yatim di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Bimbel ini berada kantor Rumah Yatim Sumbar di Jalan Gajah Mada No.12, Kelurahan Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Padang, Provinsi Sumbar.
Pimpinan cabang Rumah Yatim Sumbar, Sandi Rohman mengatakan bimbel ini merupakan program Rumah Yatim berupa dukungan pendidikan anak yatim dan dhuafa.
"Sekitar 20 anak bimbel di sini dan kebanyakan murid di sini mau belajar tambahan. Selama ini mereka tidak mampu untuk membayar dan ikut bimbel, karena biayanya relatif mahal. Makanya, kami sediakan bimbel gratis ini," kata Sandi Rohman, Selasa (25/2/2020) di Padang.
Sandi menambahkan pada bimbel gratis tersebut siswa biasanya mendapatkan pelajaran tambahan seperti, Bahasa Inggris dan IPA untuk siswa SD dan SMP.
"Jadwal bimbelnya mulai jam 5 sampai 7 atau setelah magrib. Pada Selasa dan Kamis untuk SD, dan hari Rabu untuk SMP," tambah Sandi.
• Dua ABG Diduga Gelapkan Motor Milik Kenalan di Warnet, Berikut Modus Pelaku
• Empat Atap Rumah Warga di Kota Padang Rusak Diterjang Angin Kencang
Sandi menambahkan program bimbel gratis ini sudab dilakukan hampir satu bulanan dengan pendanaan berasal dari donatur.
Lanjutnya, bagi siswa yang masuk kategoru dhuafa yang ikut bimbel gratis bisa datang ke kantor dan mengisi formulir pendaftaran.
"Datang ke sini lalu isi formulir pendaftaran dan bawa berkas seperti akte kelahiran, kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu dan foto," ungkap Sandi.
Sandi menambahkan kebanyakan orang tuanya siswa yang belejar pada bimbel gratis tersebut bekerja sebagai buruh dan sebagai penjual minyak eceran.
"Anak-anak mereka ini memiliki keinginan belajar tinggi, makanya kita sediakan fasilitas ini," tambah Sandi. (*)