Keliling Balai Kota Padang Sambil Bawa 3 Kantong Besar, Uniang Selalu Ditelepon Bila Tak Jualan
Sudah tiga puluh tahunan, sejak ada balai kota baru ini dan sebelumnya juga sudah berjualan
Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
"Biasanya habis setiap hari, ini saja tinggal setengah lagi karena tadi singgah dulu di Dinas Kesehatan Kota Padang," kata Zainab.
Zainab mengatakan dirinya sudah puluhan tahun berjualan di Balai Kota Padang.
Bahkan sejak Balai Kota Padang masih berada di Balai Kota lama di Pasar Raya Padang.
Pegawai sudah mengenal dan dirinya menganggap pegawai seperti saudaranya sendiri.
"Sudah tiga puluh tahunan, sejak ada balai kota baru ini dan sebelumnya juga sudah berjualan," kata Zainab pada Kamis (30/1/2020) di Padang.
Zainab membawa barang dagangannya dari kampungnya, di luar kota Padang.
Tepatnya dari Sicincin Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat.
Zainab berdagang makanan keliling ke Kantor Balai Kota pada hari kerja kantoran saja.
Dengan bus antar kota, lalu naik angkot, Zainab menuju kantor permerintahan itu.
"Setelah naik bus sambung naik angkot ke sini, kadang dengan gojek kalau ada yang memesankan. Pulang pergi sekitar Rp 60 ribu ongkosnya," kata Zainab.
Zainab sebenarnya memiliki keinginan untuk berhenti kerja.
Enam orang anaknya sudah bekerja semua.
Suami Zainab juga beternak ikan di Sicincin sehingga bisa mencukupi kebutuhan mereka berdua.
Namun saat berhenti, dirinya sering ditelpon pegawai yang menjadi langganannya.
"Kadang bosan juga. Pengen istirahat di rumah. Namun kalau sudah beberapa tidak berjualan biasanya pegawai disini nelpon, nanyain kapan jualan," kata Zainab.
Karena sering ditelepon pegawai, menanyakan kapan berjualan lagi, Zainab menjadi semangat berjualan.
"Uniang sakit gula, kadang ingin istirahat. Kalau berhenti beberapa hari itu, banyak yang nanyain, nelpon minta bawain makanan. Jadi semangat lagi berjualan," kata Uniang.
"Ini saja dalam tas udah segini, baru setegah yang terjual. Kalau pulang sudah habis dagangan baru saya pulang," ungkapnya.(*)