Keliling Balai Kota Padang Sambil Bawa 3 Kantong Besar, Uniang Selalu Ditelepon Bila Tak Jualan

Sudah tiga puluh tahunan, sejak ada balai kota baru ini dan sebelumnya juga sudah berjualan

Penulis: Rima Kurniati | Editor: afrizal
tribunPadang.com/RimaKurniati
Keliling Balai Kota Padang Sambil Bawa 3 Kantong Besar, Uniang Selalu Ditelepon Bila Tak Jualan 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Usianya telah 60 tahun. 

Namun geraknya masih lincah dan cepat. 

Enggan Mengemis Walau Kesulitan Jalan, Pasangan Manula Jual Bensin Eceran Demi Menyambung Hidup

PRANK! Ngakunya 12 Hari Diculik, Siswi SMP Ini Ternyata Jalan Sama Pacar, Kini jadi Tersangka

Di tangannya selalu tergantung 3 kantong plastik besar yang berisi cemilan. 

Sementara di badan, sebuah tas disalempangkan. 

BIla dipanggil Uniang, dirinya pun akan berhenti. 

Berbagai jenis makanan akan ditawarkan pada Anda.

Dialah Zainab atau akrab dipanggil Uniang. 

Uniang sudah puluhan tahun berdagang makanan keliling di Kantor  Balai Kota Padang.

Walau badan Zainab kurus, dirinya kuat menyinjing-menyinjing barang dagangannya.

Jumlah cemilan yang dijual pun berjumlah ratusan. 

Mulai dari telur asin, lepat, kacang goreng, bakwan, sala lauk dan lainnya

Zainab mengatakan dirinya membawa lima macam lepat dengan total 250 buah setiap hari.

Ada 100 buah roti gabin, 50 bungkus dendeng paru-paru, hingga ratusan bungkus kacang goreng dan sala lauak 100 buah.

Masih di kantong yang sama juga ada 50 biji telur asin.

"Biasanya habis setiap hari, ini saja tinggal setengah lagi karena tadi singgah dulu di Dinas Kesehatan Kota Padang," kata Zainab.

Zainab mengatakan dirinya sudah puluhan tahun berjualan di Balai Kota Padang.

Bahkan sejak Balai Kota Padang masih berada di Balai Kota lama di Pasar Raya Padang.

Pegawai sudah mengenal dan dirinya menganggap pegawai seperti saudaranya sendiri.

"Sudah tiga puluh tahunan, sejak ada balai kota baru ini dan sebelumnya juga sudah berjualan," kata Zainab pada Kamis (30/1/2020) di Padang.

Zainab membawa barang dagangannya dari kampungnya, di luar kota Padang.

Tepatnya dari Sicincin Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat.

Zainab berdagang makanan keliling ke Kantor Balai Kota pada hari kerja kantoran saja.

Dengan bus antar kota, lalu naik angkot, Zainab menuju kantor permerintahan itu.

"Setelah naik bus sambung naik angkot ke sini, kadang dengan gojek kalau ada yang memesankan. Pulang pergi sekitar Rp 60 ribu ongkosnya," kata Zainab.

Zainab sebenarnya memiliki keinginan untuk berhenti kerja.

Enam orang anaknya sudah bekerja semua.

Suami Zainab juga beternak ikan di Sicincin sehingga bisa mencukupi kebutuhan mereka berdua.

Namun saat berhenti, dirinya sering ditelpon pegawai yang menjadi langganannya. 

"Kadang bosan juga. Pengen istirahat di rumah. Namun kalau sudah beberapa tidak berjualan biasanya pegawai disini nelpon, nanyain kapan jualan," kata Zainab.

Karena sering ditelepon pegawai, menanyakan kapan berjualan lagi, Zainab menjadi semangat berjualan.

"Uniang sakit gula, kadang ingin istirahat. Kalau berhenti beberapa hari itu, banyak yang nanyain, nelpon minta bawain makanan. Jadi semangat lagi berjualan," kata Uniang.

"Ini saja dalam tas udah segini, baru setegah yang terjual. Kalau pulang sudah habis dagangan baru saya pulang," ungkapnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved