Polisi Gadungan di Padang
Ngaku Nipu karena Faktor Ekonomi Jenderal Polisi Gadungan di Padang Malah Pakai Uang untuk DP Pajero
Ngaku Bisa Luluskan ke Akpol Polisi Jenderal Gadungan Tipu Warga Rp 310 Juta, DP Pajero hingga CBR
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
"Saya sendiri, saya pakai atribut hanya topi bintang satu. Id card saya buat sendiri. Diedit, jadi kepala fotonya yang diganti dengan saya," ujarnya.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Yulmar Try Himawan mengatakan WH diamankan karena mengaku sebagai Jenderal bintang satu dari Mabes Polri.
"Alamat pelaku berinisial WH (39) di Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Diamankan karena mengaku Jenderal bintang satu dari Mabes Polri. Kita tangkap dalam kasus penipuan," ujarnya.
Pelaku diamankan Rabu (22/1/2020), kemarin oleh Polsek Koto Tangah.
"Total untuk proses yang dikeluarkan oleh korban untuk mengurus proses rekrutmen anak korban untuk masuk Akpol sebanyak Rp 310 juta," katanya.
WH (39), seorang warga sipil di Padang, yang mengaku-ngaku anggota Polri berpangkat Jenderal bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi diamankan jajaran Polsek Kota Tangah, Polresta Padang, Kepolisian Daerah Sumbar (Polda Sumbar) baru-baru ini.
Kepada petugas penyidik kepolisian, yang bersangkutan (WH) mengaku melakukan hal tersebut karena faktor ekonomi.
Sebelumnya, WH (39) diamankan pada Rabu (22/1/2020) di sebuah rumah kontrakan Perumahan Lubuk Intan Blok N Rt 05/Rw 03, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Pada saat jumpa pers di Mapolresta Padang, WH (39) mengaku bahwa yang ia lakukan itu adalah keinginannya sendiri.
"Idenya dari saya sendiri, dan itu karena faktor ekonomi. Untuk Brigadir saya tidak tahu, namun kalau Akpol Rp 300.500.000," katanya.
Ditanyai kepada WH, apakah sudah banyak berhasil, ia malahan menjawab banyak yang tidak berhasil.
Ia mengaku bahwa bukan dirinya yang menawarkan, melainkan korban yang memintai bantuannya.
"Ya modusnya saya baik-baik saja, ya sopan dan tidak ada pemaksaan. Dia (korban), yang minta sama saya untuk masuk polisi. Kalau ada kesempatan, itu saya tolong," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ia tidak memaksa atau menyebarkan informasi atau mengajak orang untuk jadi anggota polisi.
"Saya tidak mengatakan mau gak, mau gak masuk Polisi. Kan tidak ada. Jadi, saya kenal dia, di warung dia," ujarnya.