Rafflesia Unik Mekar di Agam

Cagar Alam Maninjau Ditutup Sementara, Khawatir Calon Bunga Rafflesia Terinjak Pengunjung

Kawasan Cagar Alam Maninjau di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) ditutup sementara.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Seorang pengunjung di lokasi bunga Rafflesia Tuan-mudae yang ditemukan di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (2/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kawasan Cagar Alam Maninjau di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) ditutup sementara.

Lokasi tersebut tidak diperbolehkan dikunjungi untuk mengantisipasi perusakan terhadap bunga langka tersebut dan melindungi calon bunga yang masih berukukuran kecil.

"Alasannya untuk menjaga knop atau bonggol lainnya yang masih berukuran kecil. Kami khawatir terinjak oleh pengunjung," kata Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam Ade Putra saat dihubungi, Jumat (3/1/2020).

Populasi Bunga Rafflesia Relatif Lebih Banyak Ditemukan di Kabupaten Agam, Ini Alasannya

Ade Putra mengatakan, Bunga Rafflesia jenis tuan-mudae mekar selama 7 hari, terhitung mulai 30 Desember 2019.

Pada 31 Desember 2019, semua kelopak masih melebar ke samping (puncak diameter).

Memasuki hari ketiga, diameternya mencapai 117 sentimeter.

Namun, publikasi resmi dari BKSDA tetap di 111 senti meter.

"Proses berkembangnya perigon atau kelopak bunga terhenti pada hari ketiga tersebut," ungkap Ade Putra.

Pejabat Sumbar Ini Sempat Kunjungi Bunga Rafflesia Tuan-mudae Terbesar, yang Mekar di Agam

Pada hari keempat, kelopak bunga sudah jatuh ke bawah.

Setelah tujuh hari nantinya, Bunga Rafflesia jenis tuan-mudae akan masuk fase layu atau membusuk.

Namun, BKSDA tetap melakukan monitoring di kawasan tersebut, karena masih terdapat knop atau bonggol lainnya yang juga akan mengalami siklus hidup yang sama.

"Bakal ada yang mekar lagi tapi jenisnya arnoldii di lokasi yang berbeda," ujar Ade Putra.

Sebelumnya, Ade Putra menjelaskan, Bunga Rafflesia jenis tuan-mudae hanya mengeluarkan bau pengap.

BREAKING NEWS - Bunga Rafflesia Tuan-mudae Terbesar Mekar di Agam, Mirip Rafflesia Arnoldii

Namun terkadang rafflesia mengeluarkan bau busuk.

Bau busuk pada rafflesia berasal dari lalat atau kumbang yang mati terjebak di dalam tabung bunga.

Di dalam tabungnya terdapat lendir atau cairan lengket.

Karena ada lalat yang mati, maka memancing lalat dan kumbang yang lain untuk datang.

"Dan akhirnya terjebak di dalam. Itulah penyebabnya bau tersebut. Baunya seperti bau pengap," tutur Ade Putra. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved