Mata Najwa Rabu 18 Desember Ulas Menguji Ujian Nasional, Cek Link Live Streaming Trans7 Pukul 20.00
Malam ini Rabu 18 Desember 2019 Mata Najwa akan mengulas Menguji Ujian Nasional yang ditayangkan Trans7 Pukul 20.00.
Meski begitu, Nadiem memastikan bahwa format pertanyaan diberikan secara simpel dan mudah agar tidak membebani siswa.
Saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, mantan bos Gojek tersebut dimintai penjelasan kebijakan Nadiem yang meniadakan Ujian Nasional (UN) di tahun 2021.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dan Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf ada pantun yang diberikan kepada Nadiem.
Pantun tersebut menyinggung soal ujian nasional yang bakal digantikan oleh Nadiem. "Saya di mobil bikin pantun buat mas Nadiem," tutur Syaiful Huda.
"Ada jarum dan ada juga peniti. Jangan ditusuk pastilah luka.
Ujian nasional sudah akan diganti. Mas Nadiem harus jamin lebih sempurna," ucap Syaiful yang diiringi tawa anggota DPR lainnya.
Setelah itu Syaiful Huda meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan secara rinci soal penggantian sistem Ujian Nasional (UN).
Syaiful berharap program baru yang digagas oleh Nadiem tidak mengorbankan siswa. Dirinya tidak ingin anak menjadi bahan percobaan dengan sistem ini.
“Kami memohon penjelasan lebih detail terkait dengan masalah ini, jangan sampai siswa kita menjadi kelinci percobaan lagi,” ujar Syaiful.
Syaiful juga menanyakan kepada Nadiem apakah nantinya guru-guru sudah siap untuk menghadapi kebijakan baru yang bakal diterapkan.
“Apakah guru-guru kita sudah sistem assesment kompetensi dan kualitas guru sarana, prasarana sekolah sudah memadai?” ucap Syaiful.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Pendidikan Tinggi Totok Suprayitno menyebut justru program baru pengganti ujian nasional membangkitkan semangat belajar siswa setiap hari.
"Jadi motivasi tidak dibangkitkan di akhir saja, tapi keseharian belajarnya itu. Oleh karena itu penggantinya tidak hanya UN diganti literasi, numerasi," ujar Totok.
Totok mengatakan dalam program baru ini yang ditekankan adalah proses perbaikan terus menerus selama jenjang sekolah. Dalam proses pembelajaran guru terus melakukan evaluasi terhadap siswa.
"Ketika sekolah itu proses di dalam pendidikan selalu guru harus melakukan asesmen yang formatif untuk perbaikan terus menerus. Hendaknya motivasi belajar dibangkitkan setiap saat harian, itu jangan mengandalkan motivasi belajar di akhir saja," tutur Totok.