Berita Sumbar Hari Ini

Kuota Pupuk Bersubsidi di Sumbar Hampir Habis, Pemprov Minta Tambah ke Menteri Pertanian

Kuota Pupuk Bersubsidi di Sumbar Hampir Habis, Pemprov Minta Tambah ke Menteri Pertanian

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUN/HO
Ilustrasi pupuk bersubsidi 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tahun 2019, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) mengajukan pupuk bersubsidi berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebanyak 79.400 ton.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumbar, Candra mengatakan mulanya Sumbar mendapat alokasi 56.000 ton.

Namun, pada Mei 2019 mengalami relokasi penurunan menjadi 55.000 ton. Terakhir ditetapkan hanya 51.000 ton.

"Sementara, hingga pekan lalu, November 2019 kuota yang tersisa tinggal 728 ton dari total 51.000 ton," kata Candra saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (26/11/2019).

Kombes Pol Imam Kabut Sariadi Jabat Dirreskrimum Polda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal Pimpin Sertijab

"Karena estimasinya masih ada satu setengah bulan lagi, makanya dianggap akan terjadi kelangkaan pupuk," sambung dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, kuota pupuk subsidi yang diturunkan Pemerintah Pusat melihat luas dari lahan yang ada di Provinsi Sumbar.

Dikatakannya, Sumbar punya total luas sawah sekitar 230.000 hektar.

Akan tetapi, BPN di hanya memvonis total luas sawah di Sumbar hanya 198.000 hektar lebih.

Kandidat Calon Gubernur Sumbar 2020 Bermunculan, Mahyeldi Masih Tunggu Keputusan Partai

"Kami sudah memverifikasi hal tersebut dan total luas sawah di Sumbar tercatat Oktober 2019 kemarin yakni 201.000 Hektar di BPN," katanya.

Artinya, lanjutnya, ada kehilangan sekitar 29.000 hektar.

"Hal ini yang menjadi penyebab berkurangnya kuota pupuk bersubsidi untuk Sumbar," terang Candra.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah mengingatkan Dinas Pertanian setempat untuk memverifikasi kembali.

Sehingga data yang diberikan sesuai dengan data Dinas Pertanian setempat, bukan dari BPN.

Candra juga menyatakan, kabupaten dan kota yang merasa luas sawahnya berkurang atau memang kenyataan area sawahnya kurang otomatis hal tersebut juga mengurangi alokasi pupuk.

Harimau Sumatera Muncul Setelah Terkam Hewan Ternak Milik Warga di Pasaman, Sumbar

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved