BERITA POPULER SUMBAR
SUMBAR - Jalan Padang - Pekanbaru Putus karena Longsor| Hingga Banjir di Solok Selatan
Sepanjang 24 jam terakhir hingga Minggu (24/11/2019) sejumlah berita populer di kanal Sumatera Barat pada portal berita TribunPadang.com
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Sepanjang 24 jam terakhir hingga Minggu (24/11/2019) sejumlah berita populer di kanal Sumatera Barat pada portal berita TribunPadang.com menghiasi deretan tophits.
Berikut rangkuman sederet berita populer tersebut.
1 Longsor Jalan Lintas Padang - Pekanbaru, Tanah dan Bebatuan Setinggi 1,5 Meter Tutupi Jalan
Material tanah dan bebatuan setinggi 1,5 meter tutupi jalan lintas Padang -Pekanbaru, Sabtu (23/11/2019) malam.
Kejadian Longsor Jalan Lintas Padang - Pekanbaru terjadi tepatnya di bawah Bandrek House sebelum Koto Alam.
Lokasi di Jalan Padang - Pekanbaru Longsor ada di dua titik.
• Longsor Jalan Lintas Padang - Pekanbaru, hingga Minggu Dini Hari Kendaraan Belum Bisa Lewat
• Longsor Jalan Lintas Padang - Pekanbaru, Tanah dan Bebatuan Setinggi 1,5 Meter Tutupi Jalan
Namun Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Joni Amir menuturkan longsor tidak bisa ditangani secara manual karena material yang menutupi jalan cukup tinggi.
"Longsornya terjadi di dua titik berdekatan, namun tidak bisa diperbaiki secara manual karena material longsor setinggi 1 sampai 1,5 meter menutupi jalan tersebut," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Joni Amir, Sabtu (23/11/2019).

Ia mengungkapkan saat ini tim gabungan tengah berupaya membersihkan sisa material longsor dan beberapa kayu yang tumbang di lokasi kejadian.
Dari penuturan Joni Amir akibat Longsor Jalan Lintas Padang - Pekanbaru tersebut terjadi kemacetan panjang baik menuju Pekanbaru maupun sebaliknya.
"Karena musim hujan, kita imbau masyarakat agar berhati-hati melewati jalan ini, karena rawan longsor.(*)
Berita selengkapnya klik di sini!
2 BMKG: Prakiraan Cuaca Sumbar Hari Ini Minggu 24 November 2019, Kota Padang Berpotensi Hujan
Bagi warga yang hendak beraktivitas di Provinsi Sumatera Barat, sebaiknya simak prakiraan cuaca di bawah ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Minangkabau Padang Pariaman memprediksi Sumatera Barat pagi hari didominasi cuaca cerah berawan, Minggu (24/11/2019).
Kemudian berpotensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Kepulauan Mentawai.
Pada siang hingga sore hari Sumatera Barat juga dihiasi cuaca berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang di delapan wilayah.

Meliputi Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Padang Pariaman.
Sementara, pada malam hari cuaca diprediksi berawan dan berpotensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, dan Kepulauan Mentawai.
Lalu untuk dinihari, cuaca cerah berawan pun diprediksi menghiasi langit provinsi dengan Ibu Kota Padang ini.
Kemudian, suhu udara di Sumatera Barat pada hari ini diprediksi berkisar antara 18 hingga 31 derajat Celsius.
Kelembaban udaranya berkisar antara 65 hingga 98 persen.
Berita selengkapnya klik di sini!
3 Warga Sungai Pangkua Terancam Memutar 10 Km karena Jembatan Rusak Akibat Banjir di Solok Selatan
Akibat banjir yang terjadi di Solok Selatan, ada sekitar 4000 warga dan 1500 siswa yang terkena dampak akibat rusaknya jembatan di Sungai Pangkua, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan.
Kabag Humas Pemda Kabupaten Solok Selatan, Firdaus Firman mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Solok Selatan membuat empat Kecamatan terendam banjir.
Namun, dijelaskannya bahwa ada satu jembatan rusak berat di Sungai Pangkua, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan.

Ia juga menyebutkan pascabanjir di Solok Selatan, itulah kerusakan yang paling parah kerugiannya.
"Jembatan tersebut penting karena di seberangnya itu adalah Jorong Sungai Pangkua. Dan, di Jorong tersebut terdapat sekolah SMA Negeri 5 Solsok Selatan, Mtsn Pakan Rabaa, dua unit Sekolah Dasar Negeri, dan Kantor KUA," katanya, Sabtu (23/11/2019).
Dijelaskannya bahwa masyarakat harus memutar jalan hingga sekitar 10 kilometer jika jembatan tidak segera dibangun.
"Karena jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan, dan ada 4 ribu warga serta 1500 pelajar disana" ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa saat ini banjir sudah surut, dan warga sudah mulai melakukan bersih-bersih di rumah sejak pagi.
"Untuk warga yang mengungsi informasinya sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.
Namun, untuk perkembangan malam hari ini ia belum mendapatkan informasi, dikarenakan di lokasi kejadian hujan kembali turun.