Kisah Suami-istri, Depi Jualan Bahan Bakar Minyak Eceran, Suami Menambal Ban

Setahun sudah pasangan suami istri (Pasutri) ini berjualan bahan bakar minyak (BBM) eceran di tepi Jalan Koto Rapak, Kota Padang, Pr

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Pasangan suami istri (Pasutri) ini berjualan minyak bahan bakar(BBM) eceran di tepi Jalan Koto Rapak, Kota Padang, yang telah setahun belakangan dijalaninya. Foto diambil Selasa (15/10/2019). 

Kisah Suami-istri, Depi Jualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Eceran, Suami Menambal Ban 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Setahun sudah pasangan suami istri (Pasutri) ini berjualan bahan bakar minyak (BBM) eceran di tepi Jalan Koto Rapak, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Seorang ibu rumah tangga (IRT), Depi -- begitu panggilan sehari-hari -- mengatakan dirinya berjualan bensin atau premium dan pertalite untuk membantu keuangan keluarganya.

Depi bersama suaminya bernama Aseng (42) biasanya bekerja menambal ban dan mengisi atau menambah angin kendaraan.

"Kalau menambal satu kali tambal Rp 10.000," kata Depi pada Selasa (15/10/2019).

Selama ini Depi sekeluarga tinggal dan mengontrak rumah seharga Rp 650 ribu perbulannya di daerah sekitar, Koto Rapak  

Sedangkan, alasannya berjualan BBM guna memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk untuk kebutuhan hidup mereka dan dua-anak mereka.

"Kalau jualan makanan di sini sepi, malam lampunya dimatikan, makanya saya jualan minyak," ungkap Depi.

Biasanya kata Depi dirinya membeli bahan bakar minyak dari SPBU, rata-rata 2 jeriken yang berisi 35 liter BBM yang terjual.

Selanjutnya, sang suami memasukan BBM ke dalam botol minuman kemasan untuk dihargai secara bervariasi.

Di antaranya, harga premium seharga Rp 10.000 ukuran lebih satu liter, sedangkan yang penuh Rp 13.000 sebotol.

Selain itu, harga BBM jenis lainnya masing-masing Rp 10.000, Pertalite juga yang dalam kemasan botol, tapi tidak terisi secara penuh.

POPULER PADANG - Antrean Panjang di Beberapa SPBU Kota Padang| Dosen UNP Latih Emak-emak

DPRD Padang Desak Pihak Terkait Agar Cari Penyebab Antrean BBM Premium di SPBU

BBM Jenis Premium Kosong Mengakibatkan Terjadi Antrean Panjang di Beberapa SPBU Kota Padang

Dikatakan Depi, satu botol premium seharga Rp 10.000 yakni yang ukurannya lebih satu liter.

"Apabila terjual 1 jeriken dapat untung sekitar Rp 30 ribuan. Biasanya, bisa terjual 2 jeriken," kata Depi

Selama ini, Depi juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa program harapan keluarga (PKH).

"PKH itu yang kami dapatkan berupa beras setiap bulan 50 kilogram/Kg serta adapula bantuan berupa uang juga," kata Depi.

Bantuan lainnya, kata Depi untuk anak juga mendapatkan bantuan sekolah lewat program kartu Indonesia pintar.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved