Berita Sumbar Hari Ini
Nyinyir Kasus Penusukan Wiranto, ASN Sumbar Bisa Disanksi, Sekda Imbau Agar Bijak Bermedia Sosial
Nyinyir Kasus Penusukan Wiranto, ASN Sumbar Bisa Disanksi, Sekda Imbau Agar Bijak Bermedia Sosial
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Alwis mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak memberikan komentar negatif di media sosial merespon suatu permasalahan yang terjadi.
Ini menyusul adanya ASN di luar Sumbar yang berkomentar 'nyinyir' terhadap peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto oleh orang tidak dikenal lalu dilaporkan kepada polisi.
"Jika nyinyir di media sosial, tentu ada dampak dan akibat. Kemudian tentu juga ada sanksi untuk itu," kata Alwis, Selasa (15/10/2019).
• Live Streaming Indonesia Lawyers Club ILC TV One Malam Ini Misteri Penusuk Wiranto Pukul 20.00 WIB
Pihaknya mengimbau, ASN harus pandai bernarasi dan bijak dalam menggunakan media sosial.
"Atas nama pemerintah daerah, saya mengimbau agar ASN tidak membuat suasana yang menimbulkan kebencian dalam menarasikan sebuah pernyataaan-pernyataan," sambung Alwis.
Sekda menyebut, jika nanti ada ASN yang melakukan hal demikian, secara internal akan diberikan sanksi disiplin.
"Sanksi tentu ada, sanksi disiplin menyangkut kepegawaiannya. Saya nanti akan berkoordinasi dengan Kominfo.
Jika ada pengaduan, paling tidak sudah ada lembaga yang menangani itu," ujar Alwis.
• POPULER SUMBAR - Tim Damkar Padamkan Api di SPBU Gadut| Nasrul Abit Ajak Doakan Wiranto
Hingga saat ini, kata Alwis, dirinya belum ada menerima pengaduan dan laporan terkait itu.
Namun, beberapa waktu lalu ia sempat dihubungi oleh aparat penegak hukum untuk bekerja sama mengantisipasi hal tersebut.
"Polres dan Polda mengimbau supaya ketika ada kunjungan dari tamu negara, baik tamu VVIP maupun tamu VIP, kami diminta menyampaikan informasi kepada mereka.
Hal ini dilakukan supaya mereka bisa melakukan tindakan preventif dan tentu kejadian yang sama tidak terulang kembali di Provinsi Sumbar," tutur Alwis.(*)