Berita Pariaman Hari Ini
Ubur-ubur Beracun yang Invasi Pantai Pariaman Punya 2 Kelamin, Begini Penjelasan Peneliti KKP
Ubur-ubur yang Menginvasi Pantai Pariaman Ternyata Punya 2 Kelamin, Begini Penjelasan Peneliti
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Jadi, nantinya ia bertelur, namun untuk periode penetasannya saya kurang tahu," katanya.
Ia mengimbau, supaya ubur-ubur ini tidak disentuh, kalau ingin juga untuk menyentuhnya harus disiram dengan air panas terlebih dahulu.
"Kalaupun mau disentuh harus disiram air panas dulu biar mematikan racunnya," katanya.
Ulung Jantama Wisha mengatakan, bahwa perbedaan antara ubur-ubur jenis Physalia Physalis dan Physalia Utriculus adalah pada ukurannya.

• Dikirimi Foto Kuburan Setelah Kirim Pesan ke Ayah Pacar Izin Bawa Putrinya Kencan, Curhatan Viral
"Warna dasarnya sama-sama biru, ada kehijauan dan merah muda sedikit untuk yang jenis Ultriculus. Kalau yang Physalis lebih kecil ukurannya," katanya.
Ubur-ubur Physalia Physalis banyak ditemukan di Australia, dan asalnya dari Samudera Hindia dan Pasifik.
Ia juga menjelaskan, bahwa keduanya sama-sama membuat gatal.
Sudah dibersihkan
Ubur-ubur yang ditemukan di Pantai Pariaman saat ini sudah dibersihkan.
Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan ubur-ubur tersebut sudah dibersihkan oleh personil BPBD Pariaman.
Dikatakan Genius Umar setelah dilakukan penyisiran pantai, hanya satu ubur-ubur yang ditemukan personil BPBD Kota Pariaman.
• Terungkap, Jenis Ubur-ubur Ini yang Terdampar di Pantai Erong, Sungai Pinang Pesisir Selatan
"Tadi sudah dibersihkan, hanya satu yang ketemu," kata Genius Umar saat dihubungi TribunPadang.com pada Senin (7/10/2019).
Wali Kota Pariaman, Genius Umar juga mengungkapkan pantai Pariaman saat ini sudah aman untuk digunakan berwisata pantai.
"Pantai Pariaman sudah aman untuk berwisata," kata Genius Umar.
Sebelumnya diberitakan beberapa hari terakhir, ubur-ubur beracun menginvasi pantai di Kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.

• Warga Sebut Serbuan Ubur-ubur di Pantai Pesisir Selatan Sudah 4 Bulan, 70 Nelayan Tak Bisa Melaut