Berita Pariaman Hari Ini
Ubur-ubur Beracun Bermunculan di Pantai Pariaman, Nelayan dan Wisatawan Jadi Korban Sengatan
Ubur-ubur Beracun Bermunculan di Pantai Pariaman, Nelayan dan Wisatawan Jadi Korban Sengatan
Penulis: Debi Gunawan | Editor: Saridal Maijar
Berikut penjelasan lebih lengkapnya, juga aneka fakta menarik lainnya tentang ubur-ubur yang dikutip Kompas.com dari Mother Nature Network.
• Terungkap, Jenis Ubur-ubur Ini yang Terdampar di Pantai Erong, Sungai Pinang Pesisir Selatan
Hewan purba
Ubur-ubur tidak memiliki tulang, sehingga fosilnya sulit didapatkan oleh para peneliti.
Namun demikian, para ilmuwan memiliki bukti bahwa makhluk ini terombang-ambing di Samudera dunia selama setidaknya 500 juta tahun.
Bahkan, kemungkinan garis keturunan ubur-ubur tersebut lebih dari 700 tahun sebelumnya, dan itu kira-kira tiga kali usia dinosaurus yang pertama.
Artinya, ubur-ubur telah ada ratusan juta tahun sebelum dinosaurus.
• Ubur-ubur Terdampar di Bibir Pantai Sungai Pinang Pesisir Selatan, Ini Kata DKP Sumbar
Dapat bertahan dengan pH air laut yang berubah
Dari laporan terbaru UN Intergovernmental Panel on Climate Change, menyatakan bahwa hewan yang satu ini tidak seperti kebanyakan biota laut lainnya.
Ubur-ubur tetap berkembang pesat di lautan yang ekosistemnya terganggu oleh gelombang panas laut, peningkatan kadar asam laut, penangkapan ikan berlebih, dan berbagai ulah manusia lainnya.
Uniknya bagi ubur-ubur, aktivitas manusia telah membuat mereka merasa lebih betah.
Sementara karang, tiram dan organisme laut apapun yang akan rentan terpengaruh bahkan mati karena kadar lautan yang semakin asam.
Meski, hal ini bukan berarti ubur-ubur tersebut kebal.
• VIDEO - Ubur-ubur yang Bergelimpangan di Pantai Sungai Pinang Sempat Ganggu Aktifitas Nelayan
Ubur-ubur bukan ikan
Jelas sekali dari perawakan yang terlihat dari ubur-ubur, ia bukanlah spesies ikan.
Ubur-ubur termasuk jenis zooplankton agar-agar atau invertebrata dari filum Cnidaria.