Berita Sumbar Hari Ini
Istri dan Anak Tewas, Perantau Minang Ini Selamat karena Pura-pura Mati saat Tragedi Wamena Papua
Erizal, perantau Minang yang harus rela ditinggal untuk selamanya oleh istri, anak, dan keponakannya karena tewas saat tragedi Wamena, Papua.
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Saridal Maijar
“Kami dilempari dan ditembaki dengan panah,” ungkap Zeng Wellf menceritakan kembali.
Zal yang menjadi korban menyaksikan istri dan anaknya dianiaya hingga meninggal dunia.
Sedangkan, Yoga keponakannya yang berusaha menghalangi massa juga dihabisi di hadapannya secara langsung.
Mendengar cerita tragedi kemanusiaan tersebut, Zeng Wellf mengungkapkan di Jayapura Papua, Tim ACT sudah berada untuk memberikan bantuan pada korban bencana.
"Insyaallah kami akan terus berkomitmen untuk membantu keluarga korban yang menjadi tragedi kemanusiaan di Wamena Papua,” ujarnya.
• Simon McMenemy Panggil 12 Pemain Baru dan Lakukan Rotasi Besar-besaran Timnas Senior
Saat ini tim ACT juga sudah berada di Posko Kemanusiaan Jayapura, Papua.
Di posko tersebut, telah dibuka layanan kesehatan dan memberikan bantuan logistik untuk para pengungsi.
“Kami akan terus mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan dari para pengungsi termasuk mencoba memfasilitasi yang ingin balik ke kampung halamannya," tutur Zeng.
1.470 Perantau Minang Ingin Pulang Kampung
Wakil Gubernur Sumatera Barat ( Sumbar) Nasrul Abit baru saja kembali dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Ia telah memastikan secara langsung kondisi masyarakat Sumbar yang ada di Wamena pascakerusuhan 23 September 2019 lalu.
Selain itu, ia juga bertemu Wakapolda, Komandan Korem, Pemkab, dan Walikota Jayapura di hari pertama kunjungannya ke sana.
Setelah itu, baru ia membesuk seorang korban luka kerusuhan Wamena.
• Akhir Pekan Ini Persib Bandung akan Melawan Madura United Tanpa Andik Rendika Rama dan Ante Bakma
"Ada satu orang korban yang masih dirawat di rumah sakit. Lukanya cukup parah. Putri namanya," terang Nasrul Abit di hadapan sejumlah wartawan saat konferensi pers di lobi kantor gubernur Sumbar, Senin (30/9/2019).
Nasrul Abit menyebut, dari data yang ia himpun, hingga kini 172 perantau Minang berada di pengungsian di Sentani Jayapura.