Berita Batusangkar Hari Ini
Batusangkar Animal Community Buka Layanan Rescue 24 Jam Bagi Rumah yang Dimasuki Ular
Selama ini ada kebiasaan sebagian orang apabila bertemu dengan ular, maka binatang itu langsung dibunuhnya
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
Batusangkar Animal Community, Tak Hanya Sekadar Komunitas Tapi Sediakan Layanan Rescue 24 Jam
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, BATUSANGKAR - Selama ini ada kebiasaan sebagian orang apabila bertemu dengan ular, maka binatang itu langsung dibunuhnya. Alhasil, sebagian mereka saat mendengar ular akhirnya bikin takut.
Berbeda dengan salah satu komunitas yang ada di Kota Batusangkar bernama; Batusangkar Animal Community ini memiliki anggota yang memelihara banyak ular.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Batusangkar Animal Community, Rahmat Azandi saat ditemui di Pasar Van der Capellen Batusangkar, Minggu (29/9/2019).
"Sebenarnya komunitas kami ini teregolong baru. Motivasi didirikan komunitas ini karena memang hobi hewan.
Tak hanya hewan reptil, bisa kucing, bisa semua jenis hewan peliharaan," kata Rahmat Azandi kepada TribunPadang.com, Minggu.
Batusangkar Animal Community lanjut Rahmat dirikan untuk dijadikan wadah bagi pecinta hewan khususnya di area Batusangkar sebagai tempat berbagi pengalaman dalam memelihara hewan peliharaan.
"Didirkan karena jadi tempat naungan bagi pecinta hewan jadi ada wadah tempat ngumpul untuk berbagi pengalaman dan ide," lanjut Rahmat Azandi.
Sebagai penyuka hewan reptil, Rahmat memiliki berbagai macam jenis ular. Mahasiswa Jurusan Karawitan ISI Padang Panjang tersebut lebih menyukai ular venom (berbisa).
"Kalau saya punya semua jenis ular. Saya bergabung karena hobi dari kecil malahan saya lebih suka sama ular yang venom atau berbisa. Pernah digigit jenis Cobra, untung cepat diatasi," kata Rahmat Azandi sambil memperlihatkan koleksi ular venom miliknya.
Rahmat Azandi mengaku sering digigit ular, termasuk ular yang berbisa.
Selanjutnya, hal pertama yang dilakukan jika digigit ular berbisa adalah mengatur detak jantung.
"Kalau digigit ular berbisa stabilkan jantung, walaupun itu sulit. Karena kalau tidak stabil jantung dan seluruh syaraf cepat mompa darah," terang Rahmat Azandi.
Rahmat Azandi menambahkan bahwa Batusangkar Animal Community juga menyediakan layanan rescue, bagi masyarakat yang rumahnya dimasuki ular.
"Kami juga ada rescue kami menyebarkan kartu id card jadi bisa telepon dan 24 jam, layanan tersebut gratis. Markasnya, masih di rumah saya di Lima kaum," tukas Rahmat Azandi.
Rahmat Azandi memandu bisa bergabung dengan komunitas tersebut hanya dengan memiliki pengetahuan terhadap hewan peliharaan serta bagaimana cara perawatannya.
"Yang paling penting tahu bagaimana cara perawatan dan memeliharanya. Memang semua orang bisa merawatnya tapi kan berbeda gewan berbeda cara perawatannya," tegas Rahmat Azandi.
Untuk perawatan ular berbisa, Rahmat biasanya memberi makan ular-ular venom nya dengan tikus ataupun cicak.
"Perawatan ular berbisa perawatannya lebih mudah. Makannya jarang, bisa 3 bulan sekali tergantung ukuran.
Kalau yang besar biasanya tikus putih, rat. Kalau ukurannya kecil biasanya cicak," ujar Rahmat Azandi.
Pada saat awal Ramhat memelihara ular keluarganya sempat protes dan marah besar. Namun, karena ia menjelaskan pada keluarganya bagaimana memelihara ular yang baik dan safety keluarganya menerima.(*)