Berita Sumbar Hari Ini
Nasrul Abit Sebut Air Hasil Proses dari Mesin Penjernih telah Layak untuk Diminum
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Nasrul Abit mengatakan mesin penjernih air buatan Korem 032/Wirabraja kiranya telah layak dan teruji unt
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Nasrul Abit Sebut Air dari Proses Mesin Penjernih telah Layak untuk Diminum
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Nasrul Abit mengatakan mesin penjernih air buatan Korem 032/Wirabraja kiranya telah layak dan teruji untuk dikonsumsi jadi minuman.
"Kami sudah melakukan uji coba tadi. PH air sudah rendah dan memenuhi standar. Selain itu sudah diuji labiratorium dan layak untuk diminum," kata Nasrul Abit pada sosialisasi dan demonstrasi mesin penjernihan air, listrik di GOR Haji Agus Salim (GHAS) Padang, Jumat (27/9/2019).
Nasrul Abit juga mengungkapkan dirinya secara langsung juga sudah meminum air hasil proses mesin penjernih air tersebut.
"Kami sudah coba, baik hasil penjernihan air sungai yang diambil dari Sungai Danau Cimpago, maupun air limbah dari Indarung. Airnya sudah layak dan teruji," kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit mengatakan alat penjernih air ini bisa dimanfaatkan untuk daerah di Sumatera Barat yang kesulitan air.
"Melalui alat ini nantinya bisa manfaatkan untuk daerah kesulitan air terutama daerah-daerah tertinggal dan terpencil," ungkap Nasrul Abit.
Adapun alat penjernih air ini bernama DAG 30 MK3 SW, yang bisa dihidupkan dengan menggunakan listrik dan panel solar cell batere litium.
Nasrul Abit berharap pada Tahun 2020 Sumbar sudah secara luas memiliki alat penjernih air tersebut.
"Pada 2020 kami berharap daerah di Sumbar sudah memiliki khususnya daerah sulit air dan terpencil. Harganya pun tidak terlalu mahal," kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga mengungkapkan alat penjernih air tersebut harus segera diurus sertifikasi kelayakannya.
Selain itu, alat penjernih air itu bisa dialihkan teknologi guna memudahkan masyarakat yang bakal menggunakan nantinya.
"Secara teknis bisa dialih teknologikan sehingga pemuda yang menggunakan alat ini nanti bisa melakukan perbaikan ketika terjadinya masalah," kata Nasrul Abit.(*)