Gempa Padang
Mengenang 10 Tahun Gempa Padang 30 September 2009,BPBD Sumbar Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Sepuluh tahun lalu, gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Gempa tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang. Tak han
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sepuluh tahun lalu, gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter terjadi di Sumatera Barat (Sumbar).
Gempa tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang.
Tak hanya itu bencana juga merusak rumah, sarana kesehatan, tempat ibadah dan lainnya.
Tentu, sebagai masyarakat yang bermukim di Kota Padang yang potensi terjadi bencananya cukup tinggi, perlu refleksi ke belakang.
• GEMPAR Sederet Atlet Laga ONE Championship Berkumpul di Kota Ho Chi Minh
• BMKG Mencatat 673 Kali Gempa Mengguncang di Indonesia Selama Agustus 2019, 3 Bersifat Merusak
• Kenang Gempa dan Tsunami di Palu Donggala, Pasha Ungu Menangis, Kalau Lihat Ini Sedih Lagi
"Insya Allah, 10 tahun pasca gempa 2009, kita akan jadikan sebagai suatu momentum peringatan.
Acara puncak akan dilaksanakan pada 30 September 2019.
Nanti ada pameran foto, renungan, zikir, dan doa bersama," kata Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Erman Rahman.
Pada momentum tersebut nantinya akan diundang masyarakat yang terdampak gempa, tokoh masyarakat, dan pegiat kebencanaan.
• LIVE FACEBOOK - See Hin Kiong, Kelenteng di Padang yang Pernah Terbakar dan Digoyang Gempa
• Gedung Joang 45 Bakal Jadi Museum Gempa dan Bencana Kota Padang
• Beredar Prediksi Gempa Dahsyat Akan Mengguncang Provinsi Sulawesi Tengah, Ini Penjelasan BMKG
"Sehingga betul-betul 30 September itu menjadi suatu momentum renungan dan kita refleksi ke belakang bagaimana agar kita tidak terpuruk dalam kondisi tersebut," jelas Erman Rahman.
Kemudian ditambahkan Erman Rahman, menurut para ahli memang akan ada gempa berkekuatan 8,9 SR yang berpusat di Pulau Siberut Mentawai dan dapat menimbulkan tsunami.
Namun sebagai umat manusia, kata Erman Rahman, tidak tahu kapan akan terjadi bencana tersebut.
"Kita sebagai masyarakat yang bermukim di Kota Padang terutama yang berada di daerah Pesisir, hidup dalam ketakutan juga tidak baik. Tapi bagaimana kita selalu berdoa dan bertawakal," imbau Erman Rahman.
• BMKG: Gempa 5,3 SR di Pariaman Sumbar Dipicu Penyesaran Naik di Zona Megathrust Samudra Hindia
• POPULER SUMBAR - Perjuangan drg Romi Berbuah Manis| Gempa Mengguncang Mentawai 3.2 SR
• BREAKING NEWS - Kepulauan Mentawai Sumatera Barat Diguncang Gempa 3.2 SR
Ia mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan mengingatkan pentingnya mitigasi bencana.
"Kami akan terus sosialisasi kepada masyarakat bagaimana menghadapi bencana sehingga kalau terjadi gempa tidak bertumpuk pada satu lokasi.
Tapi gunakan shelter yang ada sebab gedung yang pemerintah bangun di atas tahun 2009, itu rata-rata sudah memiliki shelter di antaranya Kantor Kajari, Bappeda, dan Masjid Raya Sumatera Barat," ungkap Erman Rahman.
Ke depan ia berharap bangunan bertingkat yang ada di daerah pesisir juga sudah memiliki shelter.
Sementara untuk Sirine peringatan tsunami, kata Erman Rahman, yang ada baru 32 unit dari kebutuhan 600 unit.
• UPDATE Gempa Banten, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 5 Orang
• Beredar Kabar Gempa Magnitudo 9,0 Setelah Gempa Banten, BMKG Pastikan Pesan Viral Itu Hoax
• BREAKING NEWS: Gempa 3,7 SR Mengguncang Agam Sumbar, BMKG Sebut Getaran Tak Dirasakan
"Memang masih kurang, rencananya akan ditambah 15 unit lagi tahun 2019 ini.
Kemudian, kita akan memperbaiki sirine peringatan tsunami yang rusak dan sirine yang baru akan ditempatkan di daerah strategis," ucapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap terjadinya bencana.
"Hidup dalam ketakutan itu tidak bagus. Kemana mau pindah? Rumah, keluarga dan mata pencarian di sini (Padang-red).
Mari berdoa dan bertawakal. Mari kita hidup harmoni dengan bencana," tutur Erman Rahman. (*)