Berita Sumbar Hari Ini
Takut Masyarakat Salah Baca, Alat Ukur Kualitas Udara ISPU di Padang Sengaja Dimatikan DLH Sumbar
Alat ukur kualitas udara atau Indeks Standar Pencemaran Udara ( ISPU) di halaman kantor gubernur Sumbar, tak berfungsi.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Alat ukur kualitas udara atau Indeks Standar Pencemaran Udara ( ISPU) di halaman kantor gubernur Sumbar, tak berfungsi.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Sumbar, Siti Aisyah.
Ia mengatakan, alat ISPU milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) tersebut sengaja dimatikan.
Ini dilakukan agar masyarakat tidak salah tanggap dengan beroperasionalnya alat tersebut.
• Wagub Sumbar Berharap Terjadi Badai Mengarah ke Timur, Biar Kabut Asap Kiriman Riau & Jambi Hilang
"Alat ISPU yang outdoor memang sengaja ibu matikan. Tetapi bukan berarti tidak bekerja alatnya.
Alatnya bekerja, hanya monitor yang outdoor-nya aja yang sengaja dimatikan, karena ibu takut (masyarakat) salah baca, ya makanya itu," ucap Siti Aisyah di Padang, Jumat (13/9/2019).
Siti Aisyah menjelaskan, sebetulnya alat ISPU tersebut dipasang di luar ruangan (outdoor) dan ada juga di dalam ruangan (indoor).
"Kalau alat yang outdoor itu terlalu sensitif dan kadang-kadang tidak akurat," kata Siti Aisyah.
• Sumbar Terpapar Kabut Asap Kebakaran Hutan, Wagub Sumbar Nasrul Abit Langsung Bagi-bagi Masker
Siti Aisyah menjelaskan, alat yang dipasang di luar ruangan berada di depan Kantor Gubernur Sumbar dan Balai Kota Padang.
Sementara, alat ukur udara yang dipasang di dalam ruangan berada di Kantor DLH Sumbar.
"Kalau alat pengukur udara di kantor gubernur mati, maka semua alat pengukur di tempat lain juga mati.
Insyaallah, Senin technical-nya dari Jakarta akan ke Padang untuk melakukan perbaikan," ujar Siti Aisyah.
Dia juga mengatakan, alat ISPU yang real time memantau kondisi udara hanya di Kota Padang.
• Kualitas Udara di Sumbar Menurun, Nasrul Abit sebut Akibat Kabut Asap Kiriman dari Provinsi Tetangga
Namun karena kondisinya sengaja dimatikan, masyarakat bisa memantau kualitas udara dari website Dinas Lingkungan Hidup Sumbar.
"Jika masyarakat ingin melihat kualitas udara di Sumbar, masyarakat bisa memantau dari website kita.
Kalau datang ke kantor juga bisa melihat alat ukurnya langsung," pungkas Siti Aisyah.
Hingga kini, kata Siti Aisyah, kualitas udara di Sumbar masih menurun.
• BMKG: Prakiraan Cuaca 33 Kota Indonesia Kamis 12 September 2019, Sejumlah Wilayah Diselimuti Asap
Untuk partikel debu PM 10 yang semula baik sudah menjadi sedang namun masih di bawah batas.
Sementara, partikel debu PM 2,5 sudah berada di ambang batas.
"Parameter yang lebih kecil sudah berada di atas ambang batas yakni sekarang 88.
Ini sudah di atas ambang batas dan sudah tidak sehat," tutur Siti Aisyah. (*)