Berita Padang Hari Ini
Pemko Padang Ajak Warga Jadi 'Agen' TBC, Curigai Orang yang Batuk Berdahak Lebih dari 2 Minggu
Pemko Padang Ajak Warga Jadi 'Agen' TBC, Curigai Orang yang Batuk Berdahak Lebih dari 2 Minggu
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Warga Kota Padang diajak untuk menjadi ‘agen’ penyakit tuberculosis atau TBC.
Caranya, jika menemukan orang yang batuk berdahak selama 2 minggu lebih, sarankan untuk segera berobat.
Sebab, orang mengidap batuk lebih dari 2 minggu, diduga mengidap penyakit TBC.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberatas Penyakit Dinas Kesehatan Kota Padang, Gentina mengatakan, imbauan penjaringan tersebut sudah dikeluarkan oleh Wali Kota Padang sejak Maret 2019.
• Weliansyah Beberkan Hasil Tes VO2 Max Pemain Semen Padang FC, 2 Nama Hasilnya Paling Baik
"Penjaringan ini guna mengendali penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis," kata Gentina di Padang pada Selasa (10/9/2019).
Gentina juga menjalaskan, penjaringan ini penting dilakukan, sebab satu orang pengidap TBC bisa menularkan penyakit tersebut pada 10-15 orang di sekitarnya.
“Satu orang pengidap TBC bisa menularkan pada 10-15 orang lain,” kata Gentina.
Penyakit TBC bisa menular melalui kontak fisik dengan pengidap TBC.
Di antaranya melalui udara ataupun percikan ludah penderita, misalnya saat berbicara, batuk, atau bersin.
• Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 Segera Dibuka Akhir September atau Awal Oktober Ini
Penjaringan ini menurut Gentina, bisa dilakukan di mana saja, seperti di rumah, sekolah, institusi pendidikan, kantor dan tempat kerja lainnya.
"Caranya dengan mencurigai orang yang batuk berdahak lebih dari dua minggu.
Lalu menyampaikan kepada orang yang dicurigai mengidap TBC tersebut, untuk berobat ke pukesmas setempat," kata Gentina.
Jika tidak diobati, 50 persen kemungkinan akan mengalami kematian.
• Weliansyah Sebut Peluang Semen Padang FC Raih Poin Lawan PSS Sleman, Bicara Soal Antusias Pemain
Gentina juga mengatakan TBC termasuk lima besar penyakit pembunuh setelah stroke dan penyakit jantung.
"Indonesia nomor 2 paling tinggi kasus TBC setelah India di dunia," kata Gentina.
Di Padang, dari Januari hingga Juli 2019, ada 1.117 kasus TBC di Padang dengan suspek 8.360 orang.
Pada tahun sebelumnya 2018 ditemukan mencapai 2.358 kasus TBC dengan suspek 16.337.
Genita juga mengatakan, selama ini penderita TBC banyak yang berobat lalu putus di jalan.
Sehingga bakteri TBC menjadi resistens terhadap obat.
• Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus UIN Imam Bonjol Padang Belum Menemukan Titik Temu
"Kalau pengobatannya terputus, kuman TBC akan resistens terhadap obat, semakin sulit disembuhkan," tambah Gentina.
Gentina juga mengimbau masyarakat yang mengidap TBC untuk melakukan pengobatan rutin dan minum obat secara rutin.
"Agar bisa sembuh dan tidak menularkan TBC pada orang lain," kata Gentina.
Selain itu, Gentina juga mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit menular tersebut.(*)