Padang
4 Fakta Mahasiswi Unand Tewas Tergantung, Lutut Menyentuh Lantai hingga Keluarga Tolak Autopsi
Seorang mahasiswi ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Padang, Selasa (3/9/2019) sore.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM – Seorang mahasiswi ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Padang, Selasa (3/9/2019) sore.
Korban bernama Mesy Awlia (19), seorang mahasiswi Unand jurusan atau program studi (Prodi) Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip), angkatan 2018.
Hal ini membuat warga yang berada di sekitar tempat penemuan mayat mahasiswi itu geger, sehingga ramai-ramai datangi lokasi.
Pihak kepolisian mengamankan TKP dan mengevakuasi korban hingga malam hari.
• BREAKING NEWS: Seorang Mahasiswi di Padang Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos
Korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar menggunakan ambulans.
Berikut sejumlah fakta yang dirangkum TribunPadang.com terkait penemuan mahasiswi tewas tergantung di kamar kos:
1. Kronologi
Korban pertama kali dilihat dalam kondisi tergantung oleh IM, teman satu kos korban.
Ketika itu, IM baru sampai di kos tempat kejadian itu pada sore hari.
"Saya pulang habis mengerjakan tugas kelompok sekitar pukul 17.00 WIB, dan saya singgah dulu beli lauk,” kata IM, Selasa malam.
Saat ia sampai di kos, ia melihat kamar kos korban dalam keadaan gelap.
Awalnya ia mengira bahwa korban sedang tidak berada di kos.

• BREAKING NEWS: Terungkap Identitas Mahasiswi Padang yang Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Kos
Sebab, jika korban berada di kos, selalu menghidupkan lampu.
"Kalau terang, biasanya Aulia ada,” ujarnya.
Lalu dia dengan santai masuk ke kamar, dan membuka pintu dengan kunci yang dipegang oleh IM.
“Saya buka pintu pakai kunci, lalu masuk. Tahunya sudah seperti itu (kondisi tergantung," katanya.
2. Kaki Menyentuh Lantai
IM, teman satu kos korban melihat pertama kali korban tergantung.
Saat pertama melihat, kata dia, Aulia posisinya dempet ke dinding.
“Yang saya tahu posisinya dempet ke dinding. Saya tidak lihat lebih jelas, tapi saya lihat ada talinya," katanya.
Dari foto yang diterima TribunPadang.com, terlihat korban tergantung sedangkan lututnya menyentuh lantai.
Tak hanya itu, wanita yang saat ditemukan mengenakan kaos berwarna putih dan celana pendek itu, tersandar di dinding.

• Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung, Mahasiswi di Padang Sempat Curhat dan Nangis ke Teman Kos
Sementara tali hitam yang belakangan diketahui adalah kain jilbab, menjerat leher korban, menggantung di jendela.
Terlihat juga cairan merah seperti darah di sekitar hidung dan mulut korban.
3. Curhat dan Menangis
Terungkap isi curhat mahasiswi Unand sebelum ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya.
IM, teman satu kos dengan korban mengungkap, bahwa Aulia adalah mahasiswa yang berasal dari Kerinci.
Dijelaskannya, bahwa Aulia pernah curhat tentang kuliahnya yang bermasalah.
“Dia ada cerita-cerita tentang kuliahnya. Seperti teman-temannya, dan ada masalah," katanya.
"Ada masalah kuliah pokoknya," ujarnya.

• Gerebek Kamar Hotel Polisi Temukan 2 Wanita Tanpa Busana di Serang, Ngakunya Sedang Nunggu Pelanggan
Aulia, kata IM, juga sering menangis saat menelfon orang tuanya.
“Dia cerita, dan nangis. Setiap telfon mamanya dia nangis. Dia telfon babaknya dia nangis," ujarnya.
Bahkan saat curhat dengan dirinya, korban juga menangis.
"Kalau dia cerita dia langsung nangis," katanya.
4. Keluarga Tolak Autopsi
Pada Selasa malam, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Namun, pihak keluarga menolak dilakukan autopsy.
Kapolsek Pauh, Kompol Hamidi saat dihubungi oleh TribunPadang.com, Rabu (4/9/2019) mengatakan, pernyataan penolakan autopsi itu disampaikan keluarga saat mendatangi Mapolsek Pauh.
• 31 Tahun Menghilang TKW Asal Cirebon Ditemukan 400 KM dari Ibu Kota Arab Saudi, Lupa Wajah Ibu Bapak
Kompol Hamidi juga mengatakan, bahwa orang tua dari Mesy Awlia telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukannya autopsi.
"Pihak keluarga tidak mau diautopsi dan ini mereka membuat surat pernyataan," kata Kompol Hamidi, Rabu (4/9/2019).
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban.(*)