Insiden Sound System Roboh
LIVE STREAMING: Wagub Sumbar Nasrul Abit Kunjungi Rumah Duka Korban Tertimpa Sound System KBN
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berkunjung ke rumah duka korban meninggal tertimpa sound system pada persiapan pembukaan Kemah Budaya Nasional
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berkunjung ke rumah duka korban meninggal karena tertimpa sound system pada persiapan pembukaan Kemah Budaya Nasional (KBN), Senin (26/8/2019).
Pantauan TribunPadang.com, tampak Nasrul Abit didamping Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, dan Wakil Walikota Padang Panjang.
Setelah berbincang dengan perwakilan keluarga korban, Nasrul Abit mengunjungi makam korban meninggal dunia dan berdoa di sana.
Diketahui, korban meninggal bernama Rara Rizkyatul Hanif yang berusia 12 tahun, pelajar SDN 03 Guguk Malintang, Alamat Nagari Andaleh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar.
• UPDATE Kondisi Korban Tertimpa Sound System Saat Gladi Bersih Kemah Budaya Nasional di Padangpanjang
• VIDEO Detik-detik Evakuasi Korban Sound System Roboh di Padang Panjang, Petugas Tampak Berlarian
• 8 Tulang Rusuk Patah, 5 Remuk, Ayah Ungkap Kondisi Korban Tertimpa Sound System di Padang Panjang
Korban Lain Dirawat di Padang
Tiara Afrilyani (28) adalah satu dari lima korban yang tertimpa sound system di Padang Panjang, Minggu (25/8/2019) pagi.
Insiden itu terjadi saat persiapan pembukaan Kemah Budaya Nasional yang akan diselenggaran di GOR Khatib Sulaiman, Padang Panjang, Senin (26/8/2019).
Tiara Afrilyani dirujuk ke Rumah Sakit Kartika Docta Padang.
Saat ini telah dilakukan pemasangan tiga buah pen di bagian tulangnya yang remuk.
Saat dikonfirmasi kepada pihak Rumah Sakit Kartika Docta Padang, dr. Yellaw selaku dokter yang bertugas ketika itu membenarkan ada delapan tulang rusuk Tiara yang patah dan lima remuk.
"Tiara patah tulang di bagian dada, jadi udah dilakukan pemasangan pen di tiga titik," ungkapnya saat ditemui TribunPadang.com, Senin (26/8/2019).
Ketiga titik pemasangan pen itu merupakan titik terparah menurut dr. Yellaw.
• Besuk Korban Tertimpa Sound System, Wali Kota Padang Panjang: Saya Minta Maaf kepada Keluarga
• LIVE STREAMING: Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran Besuk Korban Tertimpa Sound System
"Selebihnya memang patah, namun masih dalam posisi yang stabil.
Kalau tulang, dalam keadaan normal maka dia akan tumbuh lagi ke arah yang semestinya," jelas dr. Yellaw.
Dari tuturannya apabila dalam tiga hari ke depan, pasien dengan nama Tiara tidak merasakan nyeri dan sesak berlebihan, akan bisa dipulangkan.
Namun setelah dipulangkan, pasien yang bersangkutan harus kontrol sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Untuk menghindari cedera, Ia menyarankan pasien untuk banyak beristirahat.
"Untuk bisa bergerak mungkin sekitar satu bulan, kalau bisa dia bed rest dalam satu atau dua bulan ini.
Setelah itu baru boleh beraktivitas seperti biasa," ungkapnya.
Sedangkan saat ditanyai mengenai bagian lain yang cedera, dr. Yellaw mengatakan untungnya bagian dalam tubuh pasien tidak mengalami cedera.
"Kalau mengenai paru-paru bisa sesak pasien yang bersangkutan, sedangkan pasien tidak mengeluhkan itu," ungkapnya.
Insiden sound system roboh di Gor Khatib Sulaiman Padang Panjang pada Minggu (25/8/2019) pagi, menyebab 1 orang meninggal dunia, dan 4 orang luka-luka.
Bairusman (56) penanggung jawab acara senam pagi di lokasi tersebut turut menyaksikan kejadian itu.
Bairusman juga paman dari Afrirona (27), pegawai TU SDN 03 Guguk Melintang, Kota Padang Panjang yang ikut tertimpa.
Bairusman mengaku, sehabis senam pagi langsung menuju ke tempat anak-anak latihan dalam rangka penyambutan kegiatan Kemah Budaya Nasional yang akan diselenggarakan Senin (26/8/2019).
Tak berselang lama, ia mendengar dentuman keras di lokasi latihan tersebut.
"Kita terkejut, lalu hubungi anak, kebetulan anak saya juga ikut kegiatan tersebut," ungkapnya, Minggu (25/8/2019).

Setelah anaknya bisa dihubungi, dia langsung menghubungi Afrirona.
Namun tidak ada jawaban, sedangkan ponselnya dalam keadaan aktif.
"Setelah menghampiri lokasi, kita melihat semuanya masih rebah belum ada pertolongan.
Lalu ada teman kemenakan kita ini yang mengatakan Rona menjadi korban, tentu kita terkejut dan darah mendesir," jelasnya.
Ia menuturkan, bahwa kemenakannya tersebut mengalami patah tulang di bagian paha.
Oleh kejadian itu, Rona akan dioperasi.
Ia berharap, operasi kemenakannya berjalan lancar dan semua pihak bertanggung atas kejadian ini.
"Kita serahkan kepada yang berwajib, semoga ini adalah kejadian yang pertama dan terakhir," ujarnya.
Ia mengaku untuk sementara biaya pengobatan ditanggung keluarga.
"Semoga semuanya ditanggung oleh pihak yang bertanggung jawab," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sound system yang roboh saat Kemah Budaya Nasional 2019 di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu pagi, menimpa 5 orang.
Satu di antaranya meninggal dunia, empat lainnya luka-luka.
Dua korban luka-luka dilarikan ke rumah sakit setempat, sedangkan dua lagi dirujuk ke rumah sakit di Padang.
Satu korban meninggal dunia adalah Rara Rizkyatul Hanif (12), siswa SDN 03 Guguk Malintang, Padang Panjang.
Kapolsek Padang Panjang AKP Yuhendri mengatakan, insiden ini terjadi sekitar pukul 8.30 WIB di lapangan Gor Khatib Sulaiman, Kelurahan Koto Panjang.
Ia menjelaskan, ada tiga orang siswa SD, satu orang guru dan satu staf TU SD yang jadi korban.
Yuhendri mengatakan, satu guru dan satu staf SD yang jadi korban luka-luka dirujuk ke rumah sakit di Padang.
Mereka adalah Tiara Afririani (28) yang merupakan guru honorer SDN 03 Guguk Malintang, dan Afrirona (27) staf TU di SDN 03 Guguk Malintang.
Ia menjelaskan, korban atas nama Tiara Afririani mengalami luka pada bagian kepala atas yang bocor.
Sedangkan Afrirona juga dirujuk ke rumah sakit di Padang yang mengalami lebam pada pinggul.
Sedangkan siswa yang mengalami luka, dirawat di rumah sakit di Padang Panjang.
"Kejadian ini dalam rangka Kemah Budaya Nasional dan direncanakan akan dibuka pada besok," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa murid dan guru tersebut hendak melakukan gladi.
Pada saat bersamaan, ada beberapa orang pekerja yang sedang memasang sound system.
Tiba-tiba, sound system roboh dan menimpa 5 korban.
"Rencananya anak-anak ini akan menari massal besok itu," tuturnya.
Pihak kepolian, kata dia, masih mendalami penyebab insiden ini.(*)