Simak Penjelasan BMKG Mengenai Penyebab Musim Kemarau Berlangsung Lebih Lama
Berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih lama dan panja
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Pariaman, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih lama dan panjang.
Kepala Stasiun Klimatologi Padang Pariaman Heron Tarigan mengatakan hal tersebut terjadi karena adanya keterlambatan pergeseran wilayah Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) ke Arah Selatan dari normalnya.
• Prakiraan Cuaca BMKG di Sumatera Barat 3 Hari Ke Depan, Hujan Ringan di Sejumlah Wilayah
• BMKG: Masyarakat Diminta Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan, Ini Alasannya
• PRAKIRAAN CUACA BMKG di Sumatera Barat Tiga Hari Mendatang, Berawan dan Berpotensi Hujan Ringan
Menurutnya, ITCZ memiliki peran penting bagi kondisi dinamis di wilayah tropis.
Selain itu, musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih lama karena suhu muka laut indonesia yg masih relatif dingin (anomali suhu air laut/SST di benua maritim indonesia negatif).
"BMKG memprediksi pada kisaran bulan November baru akan normal," tambah Heron Tarigan.
Kemudian, kata Heron Tarigan, jika dilihat dari fakta yang ada di sumbar khusus untuk bagian timur yaitu daerah Zona Musim (ZOM), curah hujan masih di bawah normal.
Dikatakan Heron Tarigan, jika wilayah Sumbar tampak berkabut, ia menduga itu terjadi karena pengaruh asap yang terjadi di Jambi.
Lalu, musim hujan yang terlambat datang katanya juga berpengaruh pada kabut karena jika ada hujan, udara yang berkabut akan lebih bersih karena terkena hujan. (*)