Musim Panas, Dinas Kehutanan Imbau Warga Sumbar Tak Buka Lahan Baru dengan Membakar

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat tidak membuka lahan baru dengan cara membakar.Hal ini mengingat menurut predik

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
istimewa/akun twitter Sutopo
kebakaran hutan di Riau.jpg 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengimbau masyarakat tidak membuka lahan baru dengan cara membakar.

Hal ini mengingat menurut prediksi BMKG, dalam rentang waktu Agustus-September 2019 ini, cuaca panas akan melanda sebagian besar wilayah di Sumbar.

Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi - Sumsel Berdampak pada Sumbar, BMKG: Penurunan Kualitas Udara

Tim Gabungan Kodim 0311/Pessel, Polres dan BPBD Padamkan Kebakaran Hutan Produksi Konversi

Sekitar 75 Hektare Hutan Produksi Konversi di Pesisi Selatan Terbakar, Polisi Selidiki Penyebabnya

"Cuaca Agustus hingga September ini memang panas. BMKG memprediksi wilayah Sumbar kering dan berpotensi terjadi kebakaran besar.

Kami imbau masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra, di Padang, Rabu (21/8/2019).

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan dan menghidupkan api unggun yang dapat memicu terjadinya kebakaran.

Dibahas di Forum Internasional, KKI Warsi: Perhutanan Sosial Indonesia Alami Perkembangan Signifikan

8 Anak Meninggal Satu Per Satu, Keluarga Ini Putuskan Tinggal di Tengah Hutan Selama 53 Tahun

Minta Dinikahi karena Hamil, Gadis Ini Malah Dibunuh Pacarnya, Mayat Korban Digantung di Hutan

"Kalau terjadi kebakaran lahan, susah untuk memadamkan. Butuh sumber daya yang besar. Kemudian tentu citra bangsa kita di mata Internasional buruk," ujar Yozarwardi Usama Putra.

Dia mengatakan sebagian besar Karhutla disebabkan hampir 99 persen oleh manusia. Pihaknya memberikan langkah pertama padamkan api terlebih dahulu agar tak merembes ke tempat lain.

Setelah itu, baru dilakukan evaluasi penyebabnya apakah karena ulah manusia atau adanya unsur kesengajaan.

Jika tindakan seperti itu ditemukan, maka pihaknya menegaskan akan memproses pelaku secara tegas sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Sepanjang 2019, Yozarwardi Usama Putra menyebut jumlah titik hotspot di kawasan hutan wilayah Sumbar jauh berkurang dibandingkan tahun 2018 lalu.

BREAKING NEWS: Pria 61 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Hutan Tanah Datar, Sempat Dinyatakan Hilang

22 Anggota Mapala Teknik Unand Akan Menembus Hutan Solok - Padang, Lewati 4 Bukit dan 5 Sungai

Hutan Pantai Menjadi Infrastruktur Alami Mitigasi Bencana Tsunami di Sumbar

Menurutnya, beberapa titik api itu masih ada misalnya di Pesisir Selatan dan Sijunjung.

Namun sudah berhasil dipadamkan.

"Lebih baik mencegah daripada memadamkan," kata Yozarwardi Usama Putra.

Sebelumnya, Selasa malam (20/8/2019), Dinas Kehutanan Sumbar menerima informasi kebakaran hutan terjadi di kawasan Bukit Batu Gadang atau Bukit Nobita di Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved