Trik 'Ayam Kampus' Cari Pelanggan, Ogah Kencan dengan 2 Tipe Orang Ini, Tolak Jadi Simpanan Om-om

Selain memajang foto-foto cantik di media sosial, ayam kampus oknum mahasiswi menerapkan standar ketat saat memilih pelanggan

Editor: afrizal
SRIPOKU.COM/Anton
Ilustrasi - Ayam kampus. 

TY mengakui pekerjaan haramnya ini tak banyak diketahui oleh orang, termasuk orang tua atau pacarnya.

Ia menutup rapat kesehariannya yang kerap menjajakan cinta dengan pria hidung belang melalui sosial media.

Agar tidak dicurigai, perempuan ini juga hanya menerima pelanggan maksimal satu minggu sekali.

"Ya tergantung mood juga sih. Tapi kalau mau beli sesuatu saya cari pelanggan," ujarnya.

Dirinya mengakui alasan melakukan pekerjaan tersebut berawal dari melakukan hal tersebut bersama dengan kekasihnya.

Karena ia merasa sudah tidak suci lagi, maka ia melakukan pekerjaan tersebut demi mencukupi kebutuhannya.

Mahasiswi semester lima kesehatan ini pun mengaku sempat khawatir jika suatu saat ia bakal terkena penyakit.

Tetapi, himpitan ekonomi dan tututan gaya hidup membuatnya terpaksa menggeluti dunia ayam kampus hingga kini.

"Pernah kepikiran takut kena penyakit, cuma ya dibawa happy aja. Mau bagaimana lagi, karena kita memang butuh uang," bebernya.

Trik Pelanggan

Seorang pengguna jasa ayam kampus, Boy yang merupakan pegawai swasta ini mengungkapkan jika seorang ayam kampus dianggap lebih profesional, ramah, dan berkelas dari PSK biasanya.

Boy mengungkapkan, penilaiannya terhadap layanan ayam kampus bukan hanya soal bersetubuh.

Namun, juga soal attitude dan sensasi yang didapatkan dari si ayam kampus.

Ayam kampus itu lebih eksklusif dan berkelas, karena tidak sembarangan orang bisa pakai jasanya.

"Walau harus bayar Rp 2 juta tidak masalah yang penting lebih berkelas dan pelayanan memuaskan," jelasnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved