Sumbar

Pemprov Sumbar Ingin Taman Nasional Kerinci Seblat Keluar dari Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ingin Taman Nasional Kerinci Seblat ( TNKS) keluar dari Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Rapat Kooordinasi Penguatan Komitmen dan Dukungan Terhadap Pelestarian Hayati Kawasan Warisan Alam Dunia The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) pada Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Provinsi Sumatera Barat, Rabu (21/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ingin Taman Nasional Kerinci Seblat ( TNKS) keluar dari Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.

Demikian diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat ditemui usai menghadiri Rapat Kooordinasi Penguatan Komitmen dan Dukungan Terhadap Pelestarian Hayati Kawasan Warisan Alam Dunia The Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) pada TNKS di Provinsi Sumatera Barat, Rabu (21/8/2019).

Irwan Prayitno menyebut, warisan dunia yang berada dalam bahaya (List of World Heritage in Danger) oleh UNESCO itu bukan di daerah Sumbar tetapi di daerah lain.

Sinopsis Ishq Mein Marjawan Kamis 22 Agustus Episode 32, Film Sinema India ANTV Jam 11.00 WIB

"Sebagian hutan Sumbar masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat bersama dengan hutan di Provinsi Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan.

Meskipun berada dalam status 'in danger', hutan yang ada di Sumbar masih berada dalam kondisi baik," kata Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno menjelaskan, hutan Sumbar yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat berada di empat wilayah yakni Solok, Dharmasraya, Pesisir Selatan, dan Solok Selatan.

Dikatakannya, semua stakeholder harus lebih proaktif agar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) ke luar dari Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.

Download OST Sinetron Cinta Karena Cinta Dinyanyikan Judika, Dilengkapi Chord Gitar dan Lirik

"Antisipasi perlu dilakukan dan ini merupakan tanggung jawab bersama. Kita harus berkomitmen untuk melindungi makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Sehingga tindakan yang dibuat tidak mengakibatkan risiko bahaya," jelas Irwan Prayitno.

Beragam masalah di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat di antaranya marak pembalakan liar dan perambahan sampai perburuan satwa liar.

Untuk menyelesaikan persoalan yang ada di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, kata Irwan Prayitno, beberapa program sudah dimasukan ke dalam TASPOS atau gugus tugas.

Di antaranya program kemitraan untuk masyarakat lokal yang tinggal di daerah TNKS dan masyarakat juga diizinkan mengelola tanaman hutan seperti jengkol, manggis, durian, dan sebagainya.

Penjualan Buku Bekas di Sekitar Gedung Padang Teater Ternyata Masih Laris Manis

Sementara, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra menyebut Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS) di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Provinsi Sumatera Barat sebetulnya sejak 2004 sudah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Namun pada 2011, setelah dievaluasi ternyata dimasukkan dimasukkan UNESCO dalam Situs Warisan Dunia dalam Bahaya (List of World Heritage in Danger).

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved