Stasiun Kereta Api Pertama yang Dibangun Belanda di Sumatera Barat 'Pulau Air' akan Diaktifkan Lagi
Pulau Air adalah stasiun kereta api pertama di Sumatera Barat yang dibangun pemerintah kolonial Belanda abad ke 19 silam.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Kalau di Sumbar namanya, Balai Perbaikan Jalan. Alokasi kita lebih kurang 70 miliar untuk jalan dan terminal," kata Heri Noviardi.
Saat TribunPadang.com berkunjung ke stasiun Pulau Air, tampak bangunan bekas stasiun pulau air masih berdiri kokoh.
Namun, bangunannya sudah kusam.
Cat putih luntur dan mengelupas.
Dinding sudah tak bersih lagi karena penuh coretan.
• Benteng Van der Capellen Batusangkar, Saksi Bisu Pendudukan Belanda di Tanah Datar
• Keunikan Pasar Kuliner Van der Capellen Batusangkar, Pengunjung Wajib Belanja Pakai Koin Capellen
Papan penutup atap sudah rapuh dan jebol.
Di depan bangunan, batang-batang besi panjang bekas rel kereta api yang sudah lama terbenam, kembali terlihat.

Seorang warga yang tinggal tepat di seberang bangunan stasiun Pulau Air Asril Alim (58) mengatakan dulu bangunan tersebut berdiri sangat kokok dan bersih.
"Tetapi setelah adanya penggusuran pada tahun 2000 an, bangunan jadi tidak terurus," kata Asril Alim.
Asril Aslim melanjutkan PT KAI baru saja melakukan pembersihan rel.
"Saya dengar kabar, 2019 ini sudah mulai pengerjaannya sehingga bisa segera digunakan. Kalau tidak dihidupkan kembali, kawasan ini akan menjadi kota mati," tutur Asril Aslim.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Noviardi, menuturkan stasiun kereta pertama yang dibangun Belanda di Sumatera Barat pada abad ke-19 itu, sudah siap untuk diaktifkan.
• Berusia Hampir 2 Abad, Surau Paseban Simpan 20 Naskah Kuno Peninggalan Ulama Besar Kota Padang
• Surau Tinggi Calau, Cagar Budaya di Sijunjung Simpan Ratusan Naskah Kuno
"Petugas sudah membersihkan area. Itu sudah selesai semua. Target kita kalau direalisasikan tahun sekarang, 2020 sudah bisa digunakan," katanya.
Heri Noviardi berharap semua yang direncanakan dalam rencana kegiatan pembangunan stasiun itu benar-benar terealisir.
"Tentu kita berharap betul karena alokasinya dana dari pusat," ujar Heri Noviardi.