Trase Jalan Tol Padang Pekanbaru di Sicincin Lubuk Alung Digeser Arah Timur, Wagub Sumbar: Tunggu SK
Proyek Tol Padang-Pekanbaru Tunggu SK Perubahan Trase, Wagub Sumbar Nasrul Abit: Mudah-mudahan Tidak Berubah Lagi
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengusulkan trase tol Padang-Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk Alung digeser ke arah timur.
Pemprov Sumbar juga telah mengajukan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) soal usulan pergeseran trase tol Padang-Pekanbaru tersebut.
Pergeseran trase jalan tol Padang - Pekanbaru ini mengarah ke lahan yang tidak banyak dihuni warga.
"Masyarakat ingin trase jalan tol dipindahkan ke arah timur yang lahannya tidak banyak dihuni oleh masyarakat," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit, Selasa (2/7/2019).
Dikatakan Nasru Abit, surat pengajuan perubahan trase sudah diterima menteri PUPR.
"Itu sudah disetujui menteri PUPR.
• Wagub Sumbar Ungkap Pemindahan Trase Jalan Tol Padang Pekanbaru Sudah Disetujui Kementerian PUPR
• Pembangunan Jalan Tol Padang - Pekanbaru, Anggota Dewan: Jangan Ada Lagi Perdebatan Trase
"Sekarang tengah menunggu Surat Keputusan (SK). Kalau SK sudah ke luar, nanti kita akan turun ke lapangan," kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit menuturkan awalnya trase sudah diubah.
Namun dipindahkan lagi karena masih ada yang masyarakat yang belum setuju dengan trase yang sudah ditetapkan.

"Mudah-mudahan tidak berubah lagi. Dan sepertinya masyarakat sudah mendukung. Insya Allah, akan kita tentukan bersama-sama jika sudah ada keputusan menteri PUPR," tutup Nasrul Abit.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru yang melewati Sicincin dan Lubuk Alung masih terkendala.
Wali Nagari Sicincin, Aji Nurkalis mengatakan, masyarakat khawatir trase yang telah ditetapkan akan menimbulkan kerugian karena melindas lahan pertanian masyarakat.
• Jalan Tol Pandaan-Malang Digeser 17 Meter, Hindari Temuan Situs Purbakala
• Trase Jalan Tol Padang Pariaman - Pekanbaru Dipindahkan, Wagub Sumbar: Ini Permintaan Masyarakat
Oleh karena itu, masyarakat mengusulkan pemerintah mengganti trase jalan tol Padang Pekanbaru.
"Mereka ingin trase jalan tol dipindahkan ke arah timur yang lahannya tidak banyak dihuni oleh masyarakat," kata Aji Nurkalis.
Menanggapi permintaan masyarakat, Pemprov Sumbar mengusulkan perubahan trase kepada Pemerintah Pusat.
Nasrul Abit meminta kepala daerah dan OPD terkait membantu agar pembangunan tol lancar ke depannya.
"Saya meminta bantuan kepala daerah dan semua OPD terkait untuk membantu kelancaran jalan tol. Mudah-mudahan bisa dibantu sehingga bisa dilanjutkan pematokan.
Setelah itu, kita turunkan tim penilai atau appraisal untuk menetapkan harga," sambung Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga berharap OPD terkait menyiapkan dokumen transaksi tanah yang terjadi di daerah setempat untuk dijadikan acuan tim penilai atau appraisal dalam rangka penetapan harga.
• PLN dan Pemda Pariaman Inisasi Pembangunan Water Front City Kota Pariaman
• Berita Padang Hari Ini: DPO Pencuri Kotak Infak Berhasil Diamankan Polisi, Polsek Padang Selatan
Melansir Kompas.com 5 April 2019, rencana pembangunan jalan tol Padang pekanbaru terkendala pembebasan lahan.
Dari 109 bidang tanah warga yang dilalui tol di Kabupaten Padang Pariaman, baru 30 bidang tanah yang sudah dibebaskan.
Nasrul Abit menuturkan pendekatan terus dilakukan pada masyarakat secara bertahap. Awalnya cuma 5 bidang yang bisa dibebaskan.
Bertahap menjadi sembilan hingga 30 bidang saat diwawancarai 5 April silam.
Groundbreaking Jalan Tol Padang Pekanbaru ini dilakukan Presiden Joko Widodo 9 Februari 2018 lalu.
Direncanakan pembangunan jalan tol ini sepanjang 244 kilometer.
Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru menelan anggaran Rp78,09 triliun, dan akan selesai pada 2023 mendatang.
Ada beberapa tahap pengerjaannya.
Untuk tahap I, menghubungkan Padang-Sicincin sepanjang 28 kilometer.
Melansir Tribunwow, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan jika pembangunan ini membutuhkan investasi senilai Rp 78.09 triliun.
Dengan rincian, Untuk Seksi 1, investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 4,88 triliun.
Empat seksi lainnya yaitu Seksi 2 Sicincin-Payakumbuh (78 kilometer) sebesar Rp 32,93 triliun.
Seksi 3 Payakumbuh-Pangkalan (45 kilometer) sebesar Rp 15,47 triliun.
Seksi 4 Pangkalan-Bangkinang (56 kilometer) sebesar Rp 18,86 triliun.
Seksi 5 Bangkinang-Pekanbaru (37 kilometer) sebesar Rp 5,95 triliun.
Biaya investasi yang tak sedikit itu selain digunakan untuk pembangunan jalan tol, nantinya juga akan dipakai untuk membuat terowongan.
Terowongan ini rencananya akan menembus pegungunan Bukit Barisan, dengan jumlah lima buah dan total panjang 8,95 kilometer.
Terowongan ini digunakan untuk memperpendek jarak tempuh setidaknya 11 km, selain untuk menjaga alam Bukit Barisan.(*)