Bosan dengan Rendang Daging, Coba Rendang Pensi dan Paku (Pakis) Khas Maninjau Sumatera Barat
Rendang pensi dan paku ini bisa menggugah selera para tamu dibandingkan dengan olahan rendang pada umumnya.
Penulis: Nadia Nazar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Siapa yang tak kenal dengan rendang.
Makanan asal Sumatera Barat yang sudah dikenal hingga penjuru dunia.
Cita rasa yang enak nan gurih membuatnya menjadi primadona saat disajikan pada Hari Raya.
Jika biasanya rendang populer dengan daging sapi, kali ini rendang disajikan dengan pensi khas Maninjau Sumatera Barat.
Seorang ibu rumah tangga yang juga staf di salah satu Rumah Sakit di Bukittinggi Marlina Makmur (52) mengatakan setiap lebaran ia selalu membuat rendang pensi dan paku ini.
Paku adalah sebutan orang minang untuk pakis.
• Rahasia Resep Rendang Daging Sapi Agar Tahan Lama & Bisa Dimakan Seusai Lebaran, Masak hingga 6 Jam
• Resep Rendang Sapi Agar Dagingnya Empuk, Simak Bumbu Rendang Daging Asli Sumatera Barat
Tanaman pakis sering diolah menjadi aneka sayur yanag digulai hingga direndang.
Menurutnya, hidangan ini bisa menggugah selera para tamu dibandingkan dengan olahan rendang pada umumnya.

"Kalau daging sapi orang sudah bosan, karena untuk kesehatan sebaiknya kurangi daging, apalagi ini unik tidak semua org yg bikin," jelasnya kepada TribunPadang.com, Selasa (4/6/2019).
Marlina yang akrab disapa Ucu Lina ini mengatakan sejauh ini randang pensi jo paku ini banyak yang menyukai.
"Banyak yang doyan, begitu juga saat dibuat hari biasa juga banyak yang suka," sebutnya.
Ucu Lina mengatakan bumbu yang digunakan tidak jauh berbeda saat membuat rendang olahan daging.
Di antaranya bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabe, jahe, kemiri, kunyit dan ketumbar.
• Resep Opor Ayam Lebaran, Tips hingga Cara Buat Opor Ayam Agar Daging Gurih dan Tak Alot
• Tradisi Malamang di Padang Sambut Idul Fitri, Masak di Halaman Rumah Sehari Sebelum Lebaran
Begitu juga dengan daun yang digunakan yaitu daun salam, batang serai, santan, daun jeruk putut dan daun kunyit.
"Untuk bahannya sendiri ya itu, menggunakan paku (pakis) dan pensi, kalau saya sekarang bikinnya 3 ikat paku dan satu kilo pensi" kata Ucu Lina.
Selanjutnya, kata dia, paku dipotong terlebih dahulu, kemudian dicuci dan ditiriskan.
"Bumbu yang sudah disiapkan digiling, intinya selain daun-daunan bumbu diging halus semuanya," jelasnya.
Bumbu yang sudah dihaluskan tersebut kemudian ditumis.
"Setelah tercium aromanya wangi, masukin santan encer. Kemudian kira-kira 10 menitan, setelah mendidih, masukin santan kental," kata Ucu Lina.
• KISAH Pedagang Daging Jelang Lebaran di Padang, Sapi Dipotong di Depan Warga hingga Jualan 2 Kali
• Niat dan Jumlah Zakat Fitrah 2019, Ingat Waktu Terbaik Bayar Zakat dan Orang yang Berhak Menerima
Ketika kuahnya terlihat sudah mengental, Kemudian masukan daun-daun dan paku yang sudah disiapkan sebelumnya.
"Terserah mau duluan yang mana, mau paku atau daun-daunan duluan," sambung Ucu Lina.
Yang paling penting, proses memasaknya ini menggunakan dengan api kecil.
"Agar tidak gosong dan rasanya gurih, kalau menggunakan api besar matangnya itu kesannya terpaksa," jelasnya.
Saat kuahnya terlihat sudah tinggal sedikit, barulah waktunya pensi dimasukkan kemudian diaduk-aduk terus tetap dengan menggunakan api kecil.
"Prosesnya pembuatannya lebih singkat dibandingkan dengan rendang olahan daging, hanya memerlukan sekitar 1 hingga 4 jam," kata Ucu Lina.
• Resep Gulai Kurma Khas Padang agar Daging Empuk dan Gurih, Bisa Dicampur Kentang hingga Mie Putih
• Harga Samsung S10 Series di Padang, Erafone Plaza Andalas Padang Sediakan Promo Lebaran
Ucu Lina mengatakan bagi yang ingin dedaknya banyak, maka sebaiknya takaran santannya harus pas, sebab jika kurang santan maka akan kurang pula bumbunya.
"Lamanya rendang dipanaskan, mempengaruhi warna yang dihasilkan. Sehingga apabila tidak ingin warnanya terlalu hitam, sebaiknya jangan lama memasaknya (dipanaskan).
Sama halnya seperti rendang sapi rendang ini pun dapat bertahan hingga waktu yang lama.(*)