Kubah Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat Pernah Runtuh 44 Tahun Silam,Kini Telah Berdiri Kokoh
Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) terletak di Jalan Pasar Raya Kampung Jao Padang Barat Kota Padang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
"Dalam kondisi sedang tertidur seusai pelaksanaan rapat, tiba-tiba runtuh. Alhamdulillah saya selamat. Semua orang yang berada di dalam masjid pun selamat. Hanya saja satu orang teman saya giginya patah dua buah," jelas H. Abdurahman S. chan.
• Masjid Agung Nurul Iman Sediakan Takjil Gratis Selama Ramadan, Ada 150 Porsi Takjil Setiap Harinya
• Bom Pernah Meledak di Masjid Nurul Iman Padang, Kaca Pecah, Lantai Retak, Pelakunya Masih Misterius
• Nama-nama Penceramah, Judul Ceramah dan Imam Salat Tarawih di Masjid Nurul Iman Padang
Runtuhnya kubah masjid tidak membuat pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah se-Indonesia terganggu. Kegiatan yang bakal dilakukan di masjid Taqwa dialihkan ke masjid lain di antaranya Nurul Iman.
"Syukur tak ada korban jiwa, kendati ada beberapa orang angkatan muda yang sedang tidur ikut meluncur bersama kubah yang amblas," sambung H. Abdurahman S. Chan.
Pada tahun 1985, Masjid Raya Muhammadiyah Padang berganti nama menjadi masjid Taqwa Muhammadiyah Padang.
Bak pepatah "Patah Tumbuah Ilang Baganti", pimpinan dan warga Muhammadiyah, khususnya para jamaah masjid yang berasal dari Pasar Raya (Kampuang Jawo) tidak larut dalam kesedihan.
Dengan komando Ketua Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumatra Barat, Buya Zainoel Abidin Syuaib bersama Wakil Ketua Buya HAK Dt Gunung Hijau menggelorakan semangat umat membangun kembali masjid yang baru dengan membentuk panitia pada hari kejadian itu juga.
Buya ZAS langsung memimpin rapat yang diadakan pukul 16.00 WIB di musala darurat berlokasi di Nusantara Building.
• Banyak yang Tak Tahu, Masjid Nurul Iman Padang Dulu bernama Nurul Aman, Simak Sejarahnya
• Masjid Muhammadan di Padang, Didirikan Muslim Asal India 2 Abad Lalu, Serak Gulo Jadi Tradisi
• Masjid Rao-rao Tanah Datar, Dibangun 1908 dengan Biaya 40 Ribu Gulden, Keramik Dipesan dari Milan
Buya ZAS menyatakan "Yang runtuh hanya susunan susunan besi dan beton, tapi iman kita tetap kuat membaja. Masjid boleh runtuh, tapi iman tiada boleh goyang sedikitpun.
"Alhamdulillah, dalam tempo lima tahun masjid baru berlantai tiga siap ditempati," kata H. Abdurahman S. chan.
Hanya belum terlihat utuh dari jalan M Yamin karena ada sebelas petak toko yang berdiri sejak lama di samping kanan masjid tersebut.
Pada tahun 2010, sebelas petak toko dibebaskan tanpa ganti rugi dari masjid, karena pembongkarannya bersamaan dengan program pelebaran jalan M Yamin oleh Pemerintah.
Pada tahun 2006, karena atap masjid sudah banyak yang bocor, diganti dengan atap model kubah bundar.
Namun, karena kesalahan teknis, kubah bundar itupun miring setelah rampung 75 persen.
Kubah tersebut menghabiskan biaya lebih satu Milyar.
Setelah kubah bundar yang miring itu dibongkar (tak jadi dipakai), diganti dengan model kubah kuncup seperti sekarang.