Kubah Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat Pernah Runtuh 44 Tahun Silam,Kini Telah Berdiri Kokoh
Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) terletak di Jalan Pasar Raya Kampung Jao Padang Barat Kota Padang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumatera Barat (Sumbar) terletak di Jalan Pasar Raya Kampung Jao Padang Barat Kota Padang.
Mulanya, Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar bernama Masjid Raya Muhammadiyah Kota Madya Padang.
Pada tahun 1974, Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar siap untuk menerima tamu Muktamar Muhammadiyah ke-39 yang akan dilaksanakan pada 5 hingga 10 Muharram 1935 H bertepatan dengan tanggal 17-22 Januari 1975 M di Padang Sumatera Barat.
Istilah Muktamar merujuk kepada pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) atau pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan.
• 11 Lokasi Shalat Idul Fitri 1440 H / 2019 M di Padang, Masjid Agung Nurul Iman Alternatif Bila Hujan
• Kisah Masjid Raya Sumbar Tanpa Kubah, Jadi Perdebatan Alot hingga Campur Tangan Ridwan Kamil
• Kemegahan Masjid Raya Sumbar, Punya Menara Setinggi 85 Meter, Karpetnya Dikirim Langsung dari Turki
Muktamar tersebut rencananya akan dihadiri lebih kurang 3.000 peserta seluruh Indonesia.
"Muktamar ke-39 ini merupakan helat akbar Muhammadiyah tingkat nasional ke-2 yang ditempatkan di Sumatera Barat.
Pertamanya, telah diadakan kongres moehammadijah ke-19 Minangkabau, tanggal 14-21 Maret 1930 di Boekittinggi," kata Ketua Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar H. Abdurahman S. Chan.
Pada tahun 1975, Masjid Raya Muhammadiyah Kota Madya Padang berganti nama lagi menjadi Masjid Raya Muhammadiyah Padang.
Saat itu, Masjid Raya yang telah rampung 100 persen sedang berbenah diri dengan berbagai kegiatan untuk menerima peserta Muktamar Muhammadiyah ke-39 dari seluruh pelosok tanah air.
Kantor Panitia Penerima Muktamar yang ditempatkan di lantai dua, setiap harinya disibukkan aktivitas masing masing.
• Masjid Raya Taluak Bayua Jadi Saksi Pertempuran Santri Melawan Kompeni Belanda
• Masjid Raya Ikur Koto Awalnya Bernama, Surau Batu Ikur Koto
• Ustaz Arifin Ilham Mualafkan Ratusan Orang, Kesaksian Jamaah Masjid Az Zikra
Dalam kesibukan yang semakin memuncak itu, karena pelaksanaan Muktamar tinggal bilangan hari, Allah SWT mendatangkan musibah yang menguji tingkat keimanan dan kesabaran warga persyarikatan, terutama para pimpinan.
Kubah Masjid Raya itu tiba-tiba runtuh pada Senin, 6 Januari 1975 sekitar pukul 01.30 dini hari.
"Runtuh karena konstruksi terlalu banyak. Kebetulan di lokasi mihrab dulunya terdapat sumur bor. Sumur bor itu digunakan siang malam sehingga tidak kuat menahan konstruksi yang terlalu banyak," tambah H. Abdurahman S. Chan.
H. Abdurahman S. chan bercerita ia adalah salah seorang jamaah yang selamat saat kejadian itu.