LOMBA Layang-layang Darek Apik di Kota Padang, Permainan Anak Nagari di Minangkabau
Bermain Layang-layang ternyata bukan sebatas menjadi kegemaran anak-anak, melainkan juga bagi pemuda hingga orang dewasa
Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
Hal itu diungkapkan peserta KPM UIN Ar-Raniry tahun 2019 di Gampong Jalin, Mirza Rahmatillah kepada Serambinews.com, Kamis (23/5/2019).
Mirza yang juga panitia lomba mengatakan, geulungku yang merupakan alat kukur kelapa tradisional kini mulai ditinggalkan.
Bahkan tak sedikit anak muda zaman sekarang yang tidak mengetahui cara pakai alat tersebut.
“Di Gampong Jalin, alat ini masih banyak digunakan ibu-ibu. Kegiatan ini adalah upaya kita dalam menjaga barang-barang tradisional, meskipun banyak alat lainnya yang lebih canggih,” ujar Mirza.
Menurutnya, geulungku merupakan alat parut manual yang unik, karena tetap bisa digunakan meskipun tidak ada listrik.
Selepas perlombaan krut u tersebut, lanjut Mirza, pihaknya juga mengadakan lomba bola api bagi para pria.
“Sebelumnya masyarakat Jalin belum pernah sama sekali bermain bola api. Jadi kegiatan ini sangat menarik perhatian mereka,” ujar mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum itu.(*)
(*/TribunPadang.com)
*)Tulisan ini telah diulas dari berbagai sumber, termasuk dari artikel TribunPadang.com serta sumber lainnya.