Sumatera Barat Diimbau Tetap Waspadai Virus Penyakit Monkeypox

Virus Monkeypox (MPX) yang positif diidap warga negara Nigeria yang berkunjung ke Singapura membuat Kementerian

Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
tribunnews
ILUSTRASI penderita yang terkena Virus Cacar Monyet 

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Himbau Hidup Bersih dan Sehat Agar Terhindar Dari Virus MPX

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Virus Monkeypox (MPX) yang positif diidap warga negara Nigeria yang berkunjung ke Singapura membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  (Kemenkes RI) mengeluarkan surat edaran.

Surat edaran yang dikeluarkan 13 Mei 2019 dengan nomor SR.03.04/II/1169/2019 tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox mengimbau seluruh Dinas Kesehatan serta kesehatan pelabuhan yang ada di Indonesia agar lebih waspada terhadap penyebaran virus tersebut.

Kasi Pencegahan dan Pengendalikan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr Riena Sovianty mengatakan bahwa kasus yang terjadi di Singapura si penderita sudah diisolasi.

"Singapura memang sangat konsen dengan kesehatan, sehingga ketika ada kasus mereka langsung mengisolasi. Kemudian 23 orang yang kontak erat dengan penderita juga sudah dikarantina," kata dr Riena Sovianty saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (16/5/2019) di ruang kerjanya.

Dokter Riena Sovianty menambahkan, penyebaran virus MPX hampir sama dengan cacar. Yakni gejala awalnya seperti demam, muncul ruam, dan sakit kepala.

"Gejala awalnya hampir sama dengan smallpox atau cacar, cacar air. Cacar monyet hanya saja ketika sakit wajah penderita sedikit menyeramkan," ucap dr Riena Sovianty.

Dokter Riena Sovianty mengemukakan virus MPX sendiri ditularkan oleh hewan pengerat yang mengandung Virus Monkeypox. Penularannya, bisa melalui gigitan, cakaran, dan memakan daging yang terinfeksi virus tersebut.

"Pengobatan spesifik yang penyebabnya virus sebenarnya daya tahan tubuh penderita sendiri serta orang sekitar. Khusus untuk Monkeypox ini masyarakat cukup melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Jika terjadi gejala yang sama agar langsung melaporkan kasus tersebut," jelas dr Riena Sovianty.

Dokter Riena menuturkan MPX memiliki masa inkubasi selama 5 sampai 21 hari. Angka kematian yang disebabkan oleh virus tersebut ada dibawah 10 persen dengan daya tahan tubuh penderita rendah.

"Cacar, cacar air, biasanya akan sembuh sendiri tergantung daya tahan tubuh si penderita. Kalaupun menyebabkan kematian karena virus tersebut maka lebih disebabkan oleh komplikasi," jelas dr Riena Sovianty.

Dokter Riena Sovianty mengimbau apabila mencurigai gelaja MPX agar segera melaporkan dan masyarakat juga menggunakan alat pelindung kesehatan.

"Masyarakat diharapkan agar hidup bersih, mencuci tangan dengan sabun. Setelah itu biasakan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan makan yang bergizi agar daya tahan tubuh kuat untuk mencegah penularan virus," tutup dr Riena Sovianty.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved