Korem 032/Wirabraja dan Pemda Siap Membangun Ekosistem Danau Singkarak

Hingga saat ini permasalahan alam, pertanian, perikanan dan lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Barat mendapat perhatian dari Komandan Korem (Danrem

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Mona Triana
IST/DOK.PENREM 032/WIRABRAJA
Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ir Yosmeri dan Kadis Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Bapak Drh Kenedy Hamzah, MSi melaksanakan peninjauan dan pengecekan terhadap kondisi Danau Singkarak, Selasa (23/4/2019). 

TRIBUNPADANG.COM - Hingga saat ini permasalahan alam, pertanian, perikanan dan lingkungan hidup di Provinsi Sumatera Barat mendapat perhatian dari Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja (Wbr).

Rilis Penerangan Korem (Penrem) 032/Wbr, yang diterima TribunPadang.com (24/4/2019) menyebutkan telah melakukan beberapa kegiatan.

Upaya danrem tersebut mendapat sambutan positif dari pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, yang secara geografis sebagian besar wilayahnya adalah pertanian perkebunan dan perikanan serta laut dan danau.

Sebelumnya, pada Selasa (23/4/2019) Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, SIP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Ir Yosmeri dan Kadis Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, drh Kenedy Hamzah, M Si melaksanakan peninjauan dan pengecekan terhadap kondisi Danau Singkarak.

Korem 032/Wbr bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Pemproi dan pemerintah Kabupaten(Pemkab) telah sepakat untuk membangun kerjasama dalam membangun ekosistem Danau Singkarak.

Korem 032/Wirabraja dan Bulog Divisi Regional Sumatera Barat Teken Nota Kesepakatan

Kapten Caj (K) Tuti Andayani Jadi Danramil Wanita Pertama dari Korem Wirabraja, Ini Mottonya

Kowad Serka (K) Nurhabibah Jadi Babinsa Pertama di Korem 032/Wirabraja

Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo beserta rombongan tanam akar wangi untuk cegah longsor di sepanjang jalur lalu lintas Padang-Solok, Sitinjau Lauik, Sumatera Barat, Sabtu (6/4/2019).
Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo beserta rombongan tanam akar wangi untuk cegah longsor di sepanjang jalur lalu lintas Padang-Solok, Sitinjau Lauik, Sumatera Barat, Sabtu (6/4/2019). (TribunPadang.com/reziazwar)

Yakni manfaatnya untuk pelestarian berbagai jenis ikan terutama di dalam danau terdapat Ikan Bilih. 

Sejauh ini lanjutnya, Ikan Bilih merupakan ikan yang enak dan khas danau Singkarak dan sangat memiliki nilai jual tinggi.

Karenanya, imbuh danrem , ikan tersebut dalam penangkapannya harus sesuai ketentuan dengan tidak mengeksploitasinya secara berlebihan.

Mengingat hal itu menyalahi aturan yang berakibat akan punahnya ikan ikan tersebut.

Danrem dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan melaksanakan peninjauan langsung di beberapa lokasi di Danau Singkarak Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.

Membangun Ekosistem ini dimaksudkan untuk memperbaiki ekosistem kembali danau dan semua kekayaan yang ada didalamnya, sehingga dengan membangun kembali ekosistem.

Kadis Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, drh Kennedy menyampaikan bahwa upaya kali ini lumayan untuk kepentingan bersama masyarakat, termasuk nelayan.

Sampai saat ini pemda melalui Dinas Perikanan dan Kelautan telah melakukan berbagai upaya diantaranya  dengan memberikan bantuan kepada masyarakat alat peralatan penangkapan ikan, perahu, jaring ikan yang standar, mesin tempel, termasuk alat keselamatan.

"Upaya lainnya yakni membuat daerah lubuk larangan Reservart seluas 4 hektar (Ha) di Jorong Tembok Nagari Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok dengan maksud Lubuk Larangan tersebut dijadikan sebagai tempat berlindung dan berkembangnya ikan tanpa diganggu oleh nelayan," ujar danrem.

Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo dan Perwira Korem 032/Wirabraja Menyanyi di Depan Insan Pers

Momentum Prajurit TNI Korem 032/Wbr Naik Pangkat, Ibu-ibu Persit Ikut Sematkan Tanda Pangkat

Korem 032/Wirabraja Peringati Isra Mikraj, Pertebal Keimanan dan Ketakwaan Prajurit kepada Allah

Dikatakan, Lubuk Larangan nantinya akan memanfaatkan penggunaan BIOS 44 untuk mendapatkan sejumlah manfaatnya. 

Sejauh ini lanjutnya, Lubuk Larangan tersebut nantinya akan memanfaatkan penggunaan BIOS 44 yang bermanfaat.

Utamanya, guna menormalkan air dan akan menambah memudahkan berkembangnya semua jenis ikan yang ada dalam air.

"Pemanfaatan BIOS 44 diharapkan akan menambah berkembangnya biota air dan plankton-plankton sebagai salah satu sumber makanan ikan. Dalam air dan ikan ikan yang ada didalamnya akan berkembang dengan baik, ujar danrem.

Penerangan Korem 032/Wirabraja Berangkat ke Solok Selatan Bersama Reporter TribunPadang.com

Pihaknya berharap upaya ini juga harus disambut dengan baik oleh masyarakat dan Pemda setempat dan tidak melaksanakan eksploitasi penangkapan ikan dengan tanpa memikirkan efeknya secara jangka panjang.

(TribunPadang.com/Emil Mahmud)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved