Ambruknya ISIS di Baghouz Suriah
Nasib Petempur ISIS Kini, Mengingatkan Drama Perburuan Kaum Yazidis Bertahun Lalu
Rekaman video yang dipublikasikan televisi, Kurdi, Rudaw, France24, Russia Today, SkyNews, Kamis (21/3/2019),
Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
Rombongan penduduk ISIS yang ambruk itu dipaksa mendaki lereng.
Kaum perempuan yang tidak didampingi laki-laki, harus menggendong dan membimbing anak-anaknya.
Beban bawaan mereka harus dikurangi, dan itulah yang membuat kiri kanan jalan ada begitu banyak selimut, tas, koper ditinggalkan.
Bagi kaum lansia dan yang sakit, rute inilah yang paling menyiksa.
Mereka harus dipapah, digendong atau ditandu menggunakan alat seadanya.
Prajurit SDF bersenjata yang mengawasi jalur ini, kadang turun tangan membantu.
• Valentino Rossi yang Telah Berusia Kepala 4 Ternyata Masih Jadi Penantang Gelar
• Penyerang Baru Persija Jakarta Silvio Escobar Irit Bicara Proses Naturalisasi, Saya Masih Proses
Mereka menggendong anak-anak dan balita, atau memapah orang tua yang kepayahan mendaki bukit.
Perjalanan kaum yang tumbang ini mengingatkan drama perburuan kaum Yazidis bertahun lalu.
Mereka digempur teroris ISIS di Kobane dan Irak utara.
Ribuan warga etnis Yazidis mengungsi ke pegunungan, membawa bekal seadanya.
Di belakang mereka pasukan ISIS memburu, menangkap, memperkosa, dan membunuhi yang bisa dikejar.
Drama genosida Yazidis ini tenggelam dalam pemberitaan media-media utama dunia.
Kali ini, gerombolan penduduk khalifah ISIS mengalami nasib serupa. Namun jauh lebih baik ketimbang warga Yazidis.
Dari titip kumpul di puncak bukit Baghouz, rombongan ini dipecah jadi dua bagian besar.
Kaum laki-laki dikumpulkan dan dibawa ke kamp interniran untuk diperiksa.