Derita Hafiz Pemuda Asal Sijunjung Sumbar yang Makin Kurus Setelah Terjatuh, Tulang Terlihat Jelas
Derita Hafiz Pemuda Asal Sijunjung Sumbar yang Makin Kurus Setelah Terjatuh, Tulang Terlihat Jelas
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Kondisi tubuh Hal Hafiz semakin kurus selama 3 tahun terakhir. Tulang badan pun terlihat jelas dan kini bernafas dibantu selang di RSUD Sawahlunto
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Hal Hafiz terbaring lesu di Rumah Sakit Umum Daerah Sawahlunto.
Pemuda asal Jorong Sawah Gadang, Pulasan, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dengan bantuan selang untuk pernapasannya.
Laki-laki berusia 28 tahun itu divonis mengidap peradangan dan infeksi pernapasan ringan.
"Diagnosa awal peradangan dan infeksi ringan. Sampel darah dan dahak sudah diambil. Indikasi penyakit lain sedang menunggu hasil laboratorium," kata teman Hal Hafiz, Hevo Yuwanda (27) pada TribunPadang.com, Kamis (21/3/2019).
Kondisi fisik Hal Hafiz masih terlihat lemah.
Badannya sangat kurus.
• Bertahun-tahun Menahan Sakit Tubuh Hafiz Makin Kurus, Sempat Keluhkan Sakit Setelah Jatuh 2016 Silam
• Gustinawati, Pemulung yang Dirikan Gubuk di Atas Tanah Orang Lain, Hidupnya Berpindah-pindah
Tulang-tulang di tubuhnya terlihat jelas.
Kontras dengan fisik Hal Hafiz 3 tahun lalu.
Kecelakaan yang terjadi 2016 silam mengubah kondisi pemuda ini.
Beberapa tahun lalu tepatnya sejak tahun 2010, Hal Hafiz, alumnus SMA Negeri 10 Sijunjung masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Ia masih bekerja sebagai security rumah pribadi di daerah Pekanbaru.
Namun, malang menghampiri laki-laki berusia 28 tahun tersebut.
Ia mengalami kecelakaan tunggal dan pinggangnya terbentur.
Peristiwa tersebut terjadi pada 2016 silam.
Saat itu ia akan berangkat dari kampung halamannya, Jorong Sawah Gadang, Pulasan, Kecamatan Tanjung Gadang menuju Pekanbaru.
• Kisah Wanda Bocah yang Berjalan Dibantu Tangan di Padang, Tak Bisa Mendengar tapi Punya Ingatan Kuat
• Nenek Ini Hidup di Gubuk Mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Bang Ben Merawatnya Penuh Kasih Sayang
"Di perjalanan ia terjatuh. Namun, saat kejadian dia merasa baik-baik saja. Hanya merasa ngilu di bagian pinggang," cerita adik kandung Hal Hafiz, Helda Dwi Hidayati.
Empat bulan kemudian, kata Helda, Hafiz mengeluh sakit di bagian tulang rusuk.
Dia menghubungi keluarga via ponsel.
"Kami dari keluarga mengirimkan obat tradisional ke sana, Kak. Awal tahun 2017, dia kembali ke kampung. Keadaannya tambah parah, dia tidak bisa jalan," jelas perempuan berusia 19 tahun tersebut.
Setelah itu pihak keluarga membawa Hafiz berobat ke puskesmas Tanjung Gadang.
Tak membaik, Ia kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat, RSUD Sijunjung.
Setelah itu dirujuk ke RSUD Solok.
September 2017, kemudian dirujuk lagi ke RS Siti Rahmah Padang.
"Di RS Siti Rahma tidak ada alat yang bisa membantu Abang, Kak. Akhirnya, dibawa berurut ke Muaro Paneh Solok selama 15 hari Alhamdulillah, ada perubahan," tutur Helda.
• Dari Kabupaten Kuningan Hingga ke Eropa, Begini Perjuangan Firdaus Menjadi Lulusan Terbaik Unand
• Perjuangan Anak Pemulung Jadi Polisi, M Ikram Buktikan Impian Itu Bisa Diwujudkan Jadi Nyata
Sejak saat itu, Hafiz sudah bisa jalan meskipun sedikit-sedikit.
Kemudian, dibawa lagi ke kampung dan dirawat di rumah.
"Dia menahan sakit sejak tahun 2017 hingga 2019, Kak. Parahnya itu awal tahun 2019. Abang tak bisa bergerak sampai sekarang. Porsi makannya pun sedikit," sambung Helda.
Hal tersebut menyebabkan kondisi tubuhnya makin kurus.
Selasa (19/3/2019) Hal Hafiz sudah berada di RSUD Sawahlunto.
Teman satu angkatan Hafiz saat SMA, Hevo Yuwanda mengatakan Hafiz di rawat di ruangan paru RSUD Sawahlunto.
Di sana Hafiz didampingi Ibu dan saudara-saudaranya yakni Desrizal dan Dwi Ramadhani.
Namun, membawa Hal Hafiz tidak semudah bayangan.
Ambulance yang akan membawanya tak bisa masuk ke tempat tinggalnya karena akses jalan putus.
"Sebelum Zuhur, Hafiz dijemput menggunakan ambulance. Namun, mobil tidak bisa masuk karena akses jalan putus," jelasnya.
Alhasil, Hafiz digotong dan ditandu sejauh 700 meter.
"Dari puskesmas dijemput pakai ambulance. Mobil gak bisa menjangkau rumah. Dua jam berada di Puskesmas, kondisi Hafiz semakin kritis. Tidak mungkin ditangani Puskesmas, kemudian langsung dirujuk ke RSUD," katanya.
Keluarga berharap Hafiz bisa sembuh.
Bisa pulih seperti biasa, karena dia merupakan tulang punggung keluarga.
Hal tersebut diungkapkan Ayah Hafiz, Syaiful (51) yang sehari-hari bekerja sebagai petani.
"Saya hanya berharap anak saya sehat. Dia anak yang mandiri dan juga jadi pulang punggung keluarga, makanya diizinkan merantau ke Pekanbaru," harapnya.
Sebelumnya, kata Hevo Yuwanda (27), pengobatan yang dijalani Hafiz tidak efektif mengingat keluarga terkendala biaya.
"Beberapa bulan lalu, BPJS-nya sempat nunggak. Sejak saat itu, pengobatan yang dijalani Hafiz tidak efektif," ujar Hevo Yuwanda.
Terkait kondisi Hafiz terkini, Hevo Yuwanda belum bisa mengatakan 100 persen membaik.
"Perkembangan belum terlalu banyak. Tapi tidurnya sudah mulai enak. Dan nafsu makanpun sudah bertambah dari biasanya," ujar Hevo Yuwanda, Kamis (21/3/2019).
Jikalau nanti hasil laboratorium menyatakan Hafiz menderita penyakit lain dan tidak bisa ditangani di RSUD Sawahlunto, maka akan dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.
Saat ini pengobatan Hafiz berasal dari donasi yang dikumpulkan alumnus SMA Negeri 10 Sijunjung melalui penggalangan dana di kitabisa.com.
Dari Rp 50 juta yang dibutuhkan sudah terkumpul Rp 2.486.307.
Hevo Yuwanda mengajak pembaca untuk dapat saling berbagi demi kelancaran Pengobatan Hal Hafiz melalui link https://kitabisa.com/ayobantuhafiz (*)