Acara Serak Gula di Kota Padang, Sebatas Tradisi Budaya Turun Temurun
Sampai saat ini Tradisi Serak Gula masih dilaksanakan oleh sebagian masyarakat secara turun-temurun di Kota
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sampai saat ini Tradisi Serak Gula masih dilaksanakan oleh sebagian masyarakat secara turun-temurun di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) .
Di Kota Padang tradisi tersebut sudah dimulai sejak 200 tahun yang lalu dilakukan oleh muslim India yang ada di Padang yang tergabung dalam Himpunan Keluarga Muhammadan (HKM).
Hal itu dikemukakan oleh Abu, seorang Jamaah Masjid Muhammadan di Kota Padang ketika berbincang dengan TribunPadang,com, Sabtu (9/3/2019).
Menurut Abu, tradisi Serak Gula ini selalu diiringi dengan tiga peringatan. Pertama Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Rabiul Awal. Kegiatan yang dilakukan berlangsung selama 12 hari.
"Waktu Maulid Nabi biasanya dibaca Al-quran, surah pendek, Kitab Maulud, zikir dan doa, dan ibadah lainnya," ucap Abu.
Bersamaa warga Muslim India di Kota Padang, adapula warga di luar ibu kota Provinsi Sumbar yang ikut hadir dalam tradisi kali ini..
Sebelumnya, kata Abu sekitar seminggu menjelang dilaksanakan Tradisi Serak Gula maka warga sudah mulai mengumpulkan gula.
"Kemudian gula dibungkus dengan kain warna-warni, dikumpulkan disatu tempat dilaksanakannya tradisi tersebut," ujar Abu.
Sebelum acara dimulai diadakan, proses doa keselamatan dan keberkahan demi kelancaran acara. (Tribunpadang.com/ Merinda Faradianti)
