Jumat 8 Maret 2019, BMKG Mencatat 2 Kali Gempa di Sumbar, di Riau Sekali
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat dua kali gempa kecil terjadi di Provinsi Sumbar, dan di Provinsi Riau sekali.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat dua kali gempa kecil terjadi di Provinsi Sumbar, dan di Provinsi Riau sekali.
Gempa di Sumbar berpusat di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Pariaman.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri mengatakan, gempa pertama terjadi di Pesisir Selatan.
• BREAKING NEWS: Gempa 3,6 SR Guncang Pariaman Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami
• Kisah Relawan Terjun ke Lokasi Gempa Solok Selatan, Saksikan Kerusakan hingga Trauma Warga
Gempa yang terjadi pada pukul 06.40 WIB tersebut, berkekuatan 3,7 skala richter (SR).
Lokasi tepatnya berada di 2,07 LS, 100,93 BT atau berada 38 kilometer sebelah tenggara Pesisir Selatan.
"Gempa terjadi di tenggara Pesisir Selatan, Sumbar, di kedalaman 40 km," kata Mamuri, Jumat (8/3/2019) malam.
Gempa kedua terjadi di Kota Pariaman, berkekuatan 3,6 SR pada pukul 18.14 WIB.
BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Mamuri mengatakan, gempa berkekuatan 3,6 SR tersebut, berpusat di dasar laut di kedalaman 33 km.
• Analisa BMKG Terkait Gempa Solok Selatan yang Disertai Dentuman, Warga Masih Rasakan Gempa Susulan
• Update Gempa Sumbar: 61 Orang Luka, 479 Rumah Rusak, Kerugian Materil Rp25,6 Miliar
“Lokasinya berada di 1,27 LS, 99,75 BT atau 84 km barat daya Pariaman, Sumbar,” ujarnya.
Dia menjelaskan, gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi akibat penyesaran dasar laut (submarine faulting).
Selain di Sumbar, BMKG Padang Panjang juga mencatat gempa yang terjadi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Gempa yang terjadi di Rokan Hulu berkekuatan 3,2 SR pada pukul 07.05 WIB.
Gempa dengan kedalaman 201 km tersebut, tepatnya berada di 0,79 LU, 100.26 BT, atau 34 km sebelah barat daya Rokan Hulu.
• Persaigan Tim Peserta Makin Ketat Lanjutan Liga Kompas Kacang Garuda U-14
• Menikmati Panorama Alam di Kawasan Wisata Sitti Nurbaya di Kota Padang, Sumatera Barat
Gempa ini di Rokan Hulu ini, kata dia, adalah kategori gempa darat.
Meski tercatat di mesin pendeteksi gempa, namun dia menyebut bahwa gempa ini tidak dirasakan. “Ini tidak dirasakan,” jelasnya.
Selain di Sumbar dan Riau, BMKG juga mencatat beberapa kali gempa terjadi di Indonesia.
Hingga Jumat (8/3/2019) sore, gempa terjadi di Palu, Jayapura dan Yalimo Papua.
Pertama, gempa pertama terjadi di Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (8/3/2019) dini hari tepatnya pukul 01.39 WIB.
Gempa berkekuatan magnitudoo 3,1 ini berpusat di laut 5 km barat laut Palu dengan kedalaman 6 km.
Tepatnya pada koordinat 0,86 Lintang Selatan (LS) dan 119,84 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dilaporkan terasa hingga MMI II-III Palu.
Kedua, gempa selanjutnya mengguncang Jayapura Papua pada Jumat (8/3/2019) pagi tepatnya pukul 05.23 WIB.
Gempa ini berkekuatan magnitudo 4,6 dan berpusat di laut.
Yaitu pada 48 km baratlaut Kabupaten Jayapura dengan kedalaman 10 km.
• Zinedine Zidane Dinilai Pintar karena Pilih Tinggalkan Kursi Pelatih Real Madrid
• Viral di Facebook, Aksi Heroik Pengguna Tol Selamatkan Ibu dan Dua Anak yang Terjebak Banjir
Tepatnya pada koordinat 2,15 Lintang Selatan (LS) dan 140,43 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dirasakan hingga MMI III Jayapura.
Ketiga, gempa terbaru terjadi di Yalimo Papua pada pukul 12.32 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,3.
Pusat gempa berada di darat pada koordinat 3,76 Lintang Selatan (LS) dan 140,09 Bujur Timur (BT).
Lokasi tepatnya ada pada jarak 71 km timur laut Kabupaten Yalimo, Papua dengan kedalaman 10 km.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan strukutur sesar strike slip.
Guncangan gempa dilaporkan terasa di daerah Wamena dengan kekuataan III MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Sementara hasil monitoring BMKG hingga pukul 13.00 WIB menunjukkan tidak ada aktivitas gempa susulan (aftershock).
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.(*)