Menikmati Panorama Alam di Kawasan Wisata Sitti Nurbaya di Kota Padang, Sumatera Barat
Siapa yang tak tahu Sitti Nurbaya, cerita roman karangan Marah Rusli ini diberikan pada nama jembatan yang menghubungkan pusat Kota
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Siapa yang tak tahu dengan kisah Sitti Nurbaya atau cerita roman karangan Marah Rusli.
Kini nama Sitti Nurbaya diberikan pada nama jembatan yang menghubungkan pusat Kota Padang dengan Seberang Padang, Sumatera Barat.
Jembatan Sitti Nurbaya mulai dibangun semenjak Tahun 1995 silam. Jembatan yang panjangnya 156 m ini diresmikan Tahun 2002 berbarengan dengan diluncurkannya serial drama televisi Sitti Nurbaya.
Menurut beberapa informasi pembangunan Jembatan Sitti Nurbaya ini menghabiskan dana sebesar Rp 19,8 miliar dari APBN, APBD Asian Development Bank (ADB), dan Overseas Economy Coorporation.
Pantauan TribunPadang.com, terlihat jembatan yang berada di Jalan Nipah, Batang Arau, Padang Selatan ini terbentang diatas Sungai Batang Arau. Jembatan ini merupakan akses menuju Gunung Padang yang dipercaya masyarakat ada makan Sitti Nurbaya.
Dari atas jembatan Sitti Nurbaya, tampak Taman Sitti Nurbaya yang tak jauh dari lokasi jembatan. Pada saat sore hari bisa menikmati matahari tenggelam dengan angin sepoi-sepoi serta rindangnya pepohonan disekitar sana.
Sejauh ini, sebagian pengunjung dari berbagai tempat berdatangan ke Jembatan Sitti Nurbaya. Alasannya karena ingin berfoto dan berziarah ke makan Sitti Nurbaya.
Sementara itu, Agung (23), pengunjung yang datang bersama teman-temannya berfoto di Jembatan tersebut.
Dia mengaku penasaran atas keberadaan makam Sitti Nurbaya sehingga dirinya niat untuk mengunjungi tempat tersebut. Selain itu, dia juga pengin untuk mencoba kuliner yang ada di sana.
"Saya penasaran saja keberadaan makan Sitti Nurbaya itu. Ini saya tadi sudah balik dari Gunung Padang, capek harus naik tangga dan turun tangga. Tapi seru," ucap Agung.
Sedangkan, Leni seorang pedagang yang ada di Jembatan Sitti Nurbaya juga mengatakan banyak pengunjung yang mampir ke tempatnya setelah balik dari Gunung Padang.
"Saya jualan di sini sudah lama, biasanya yang datang anak-anak muda balik dari Gunung Padang. Terus duduk di sini, saya buka dari jam 19.00 WIB," ucapnya.
Makanan yang di jual seperi jagung bakar, pisang bakar, dan minuman dingin. Jembatan ini sekitar 1 km dari Pantai Padang menuju arah Pondok.
Pada malam hari lampu-lampu jalan dihidupkan sehingga menimbulkan kesan melankolis. (Tribunpadang.com/ Merinda Faradianti)