Pengamat: Kampanye Hitam dan Hoaks Tak Mengubah Perilaku Politik Seseorang
Maraknya kampanye hitam dan hoaks yang berkembang jelang Pemilu 2019 menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Maraknya kampanye hitam dan hoaks yang berkembang jelang Pemilu 2019 menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak.
Namun tidak bagi Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra.
Dosen Adab dan Humaniora ini menilai, hoaks hanya membuat kegaduhan dan keresahan di tengah masyarakat.
"Kampanye hitam dan hoaks tidak akan mengubah perilaku politik seseorang, atau mengubah perilaku orang untuk memilih.
• Kabaharkam Polri : Pergantian Anggota KPU Tidak Boleh Terjadi Jelang Pemilu
• Ada Indikasi Penyebaran Isu Pemilu Kacau, Polri Sebut Upaya Agar Masyarakat Takut ke TPS
Hoak tidak akan mengubah jalan pikiran orang," kata Azyumardi Azra yang dikenal dengan cendekiawan Muslim ini.
Karena sifat hoaks hanya bikin kegaduhan, kata Azyumardi Azra.
Sebaiknya, kata dia, penyebar berita hoaks di media sosial berhenti membuat keresahan.
"Lebih baik menyebarkan pesan positif untuk pemilu untuk kemajuan bangsa, dan daerah dari pada menyebar hoaks," kata, Rabu (27/3/2019) di Padang.
Jika berita hoaks apalagi terkait pilpres terus berkembang, khawatir ini akan memicu tingginya angka golput pada pemilu tahun ini.
• Sumbar Peringkat 26 Rawan Pemilu se Indonesia, tapi Punya Sengketa Pemilu Terbanyak
• Ini Daftar 51 Lembaga Pemantau Pemilu yang Telah Terverifikasi Bawaslu
Menurut Azyumardi Azra, golput bukan suatu sikap politik yang baik.
Apalagi setiap warga negara punya kewajiban dan tanggung jawab untuk membangun sistem politik yang lebih baik.
"Adapun pilihan warga negara, saya berharap bisa membangun kehidupan politik yang lebih baik.
Jangan golput, kalau golput berarti kita cuci tangan. Tidak mau tanggung jawab terhadap masa depan bangsa," ujar pria kelahiran Sumatera Barat ini.
Oleh karena itu, Azyumardi Azra mengajak masyarakat untuk menggunakan kesempatan, menyelesaikan tanggung jawab sebagai warga negara untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Apalagi yang akan dipilih lima posisi. Jangan sampai absen, jangan sampai tidak memilih. Ingat masa depan negara dan bangsa," tuturnya.(*)