Kisah Sopir Taksi Kuning di Kota Padang yang Terpinggirkan Karena Transportasi Online
ecanggihan teknologi saat ini membuat perubahan yang sangat signifikan. Misalnya dari segi transportasi. Sekarang transportasi online sudah marak di
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Mona Triana
Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kecanggihan teknologi saat ini membuat perubahan yang sangat signifikan.
Misalnya dari segi transportasi.
Sekarang transportasi online sudah marak digunakan masyarakat.
Hal itu membuat transportasi lain seperti taksi berwarna kuning yang biasanya mangkal di dekat Basko Grand Mall Padang sudah hampir tidak pernah lagi digunakan jasanya.
Transportasi online membuat pengemudi taksi berwarna kuning tersebut mengeluh karena tidak adanya pemasukan.
• Paksa Pengendara Bayar Rp 100 Ribu Saat Lewat, Polisi Amankan Tiga Orang Pungutan Liar Di Kayu Tanam
• Promo Hari Ini Paket Data Telkomsel 15 GB Hanya Rp 35 Ribu, Begini Cara Mendapatkannya
Bahkan penumpang tanpa pikir panjang lebih memilih menggunakan transportasi online daripada harus menunggu taksi kuning tersebut.
Saat ditemui Tribunpadang,com, Minggu (17/3/2019) Dasril salah seorang pengemudi taksi berwarna kuning ini mengatakan bahwa ia sudah dari tahun 1990 membawa taksi tersebut.
"Dulu peminatnya banyak, tapi sekarang hampir tidak ada sama sekali. Banyak saingan apalagi sudah ada ojol makin susah. Sekarang aja saya belum dapat penumpang satupun" kata Dasrial sambil mengusap peluh.
Di samping halte Basko tempat biasa Dasrial dan teman-temannya berkumpul sambil menunggu penumpang.
Dasrial mengatakan Rp 100 ribu pendapatan yang ia dapatkan sudah sangat banyak.
• Lima Cara Mudah Menikmati Akhir Pekan, Salah Satunya Kembali Ke Alam, Selamat Mencoba !
• Suka Bermain Game ? Berikut 5 Game Ini Ternyata Penuh Kekerasan Sampai Terlarang Untuk Beredar
Namun, hal itu hanya sekali saja terjadi.
Biasanya Dasril hanya mendapat sekitar Rp 30 ribu saja perhari.
"100 ribu itu kotornya saja. Dipotong untuk membeli minyak, makan, dan rokok. Bagaimana bisa menghidupi keluarga dengan penghasilan yang tak menentu dan tak seberapa," lanjutnya.
Dasrial menceritakan biasanya yang naik taksi kuning ini penumpang yang buru-buru dan belum mengenal aplikasi untuk ojol. Namun penumpang tersebut menurutnya sangat langka.